Sebagai Gubernur Jakarta yang baru,Anies Baswedan telah menjelma menjadi "super star" dalam kancah perpolitikan Indonesia yang kian menghangat,terbelah dalam berbagai fraksi dan friksi.
Segala sepak terjang Anies Baswedan telah jadi sorotan untuk diberitakan,oleh berbagai pihak sesuai kepentingan pihak yang memberitakan,bisa saja dimaksudkan untuk melakukan "pembunuhan karakter",bisa juga untuk mengangkat sosok Anies Baswedan sebagai superhero dalam kancah politik Indonesia.
Posisi Anies Baswedan yang begitu strategis tersebut menjadikan Anies Baswedan sebagai sasaran "empuk"untuk bisa "dimanfaatkan".
Saat ini biaya politik untuk mempublikasikan gagasan politik,untuk meraih dukungan publik sehingga bisa memenangkan kontestasi politik sangatlah besar,memangkas biaya politik disatu sisi dan mampu meraih dukungan politik disisi lain,sehingga cita cita politiknya tercapai menjadi harapan berbagai pihak.
Dikelilingi penasehat "politik" dari beragam disiplin ilmu,tampilan Anies Baswedan diarahkan untuk bisa memberikan pesan pesan politik ke berbagai pihak.
Ketika Anies Baswedan selalu meluangkan waktunya disela sela kesibukannya untuk sholat berjamaah di Masjid,ditambah kebiasaan Anies Baswedan puasa sunnah senin kamis,menjenguk keluarga yang lagi ditimpa musibah maka tanpa perlu menjelaskan status keagamaannya masyarakat sudah paham bahwa Anies Baswedan adalah sosok yang "religius",hal tersebut berdampak Anies Baswedan dinilai menjadi bagian kaum "religius"lengkap dengan dukungannya,artinya kaum "religius" akan selalu menyampaikan pesan pesan politiknya untuk mendukung Anies Baswedan.
Demikian juga ketika Anies Baswedan mampu membantu proses pembebasan lahan untuk fasilitas publik dalam waktu singkat..muncullah persepsi publik bahwa sebagai gubernur Anies Baswedan mampu bekerja.
Branding "Anies Baswedan"adalah sebuah jawaban cerdas dalam meraih dukungan publik dengan cara hemat,disaat mengumpulkan biaya berpolitik sangat sulit.
Siapa yang bisa mengambil manfaat soal branding "Anies Baswedan",apakah Anies sendiri,partai pengusung Anies Baswedan,Pemerintah Jakarta atau siapa?????
Peluang masih terbuka bagi siapa saja untuk bisa meraih manfaat dari sosok "Anies Baswedan"ini,bila dimanfaatkan untuk Jakarta yang lebih baik,bahkan untuk Indonesia yang lebih baik memang sangatlah bagus,tapi bila dimanfaatkan untuk menciptakan polemik,menciptakan konflik "horizontal" kita semua yang rugi sendiri.
Membantu mensukseskan gagasan politik Anies Baswedan untuk Jakarta yang lebih baik adalah pilihan cerdas daripada berusaha "mensabotase"setiap langkah Anies Baswedan dengan membuat jebakan "betmen" atau sejenisnya....