Mohon tunggu...
Usman D. Ganggang
Usman D. Ganggang Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan penulis

Berawal dari cerita, selanjutnya aku menulis tentang sesuatu, iya akhirnya tercipta sebuah simpulan, menulis adalah roh menuntaskan masalah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepenggal Cerita pada Puncak Kelimutu

3 Februari 2016   19:26 Diperbarui: 3 Februari 2016   19:42 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(buat Saudaraku Yohanes Sehandi)

berpose di pinggir Kelimutu (usman d.ganggang)

Sejenak, kujitak testa hingga pening
dari penggalan musim terkapar panjang
hingga tak habis menggali warna-warni pelangi
meski terik mentari mengkebiri pemilik kening
kicau burung di ujung jurang tak pernah berhenti
mengulas kisah gumpalan dingin pada batas ruang
yang telah lama mengendap kenang
hingga langit pun menyentuh bibir bumi

Puncak Kelimutu siang itu adalah pelangi
bentangkan sejuta kisah tiwu telu yang aduhai
sekaligus mengundang sejuta tanda tanya
tentang bukit kapur menjadi kosakata penuh makna
tentang dinding tipis hiasi tebing menjulang tinggi
lalu, warna tersedia tiga hingga namamu tiwu telu
ada biru, ada merah, dan ada putih menyala
ujungnya hadirkan decak kagum membahana
untukmu Kelimutu

dan ketika membaca raut wajahmu
gundukan bukit seakan bicara dalalm legende
tersaji cerita Kelimutu adalah singgasana
Ulu gheta leja geju eko ghela leja mele
milik Dewa ratu dan Dewi Konde
Itulah Kelimutu, sepenggal cerita
pada penggalan musim terkapar rindu

Ende, 10/10/2015

Danau Kelimutu berwarna putih usman d.ganggang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun