Mohon tunggu...
Usman Effendy
Usman Effendy Mohon Tunggu... Dosen - Ded"s

Hubungan Sosial Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money

Karang Taruna Berbasis Konstruksi Besi Versi Kampus Inovasi

1 Oktober 2018   16:49 Diperbarui: 1 Oktober 2018   17:08 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesatnya pelaksanaan pembangunan secara fisik diberbagai daerah berdampak kepada semakin banyaknya kebutuhan masyarakat terhadap jasa  kontruksi besi, khususnya untuk pembuatan pagar besi ataupun pintu, kanopi, teralis, rolling door, dan konstruksi lainnya. Baik di desa maupun di kota, usaha bengkel las dan konstruksi besi seakan tidak ada matinya dan semakin berkembang. Usaha ini semakin diminati dan memang cukup potensial, selain itu masyarakat saat ini juga sudah semakin modern dalam membuat design serta rancangan struktur dan aksesoris bangunannya.

Kelurahan Mojolangu merupakan wilayah kecil di tengah Kota Malang. Sebagian  kecil masyarakatnya  menggantungkan hidup dari jenis usaha kontruksi besi ini.  Disini ada sekitar  5 Industri Rumah Tangga (IRT) konstruksi dan las besi, dengan tenaga kerja antara 1 sampai dua orang.

Mas Cipto, sebagai koordinator karangtaruna sekaligus pengelola bengkel "SUDIMORO" yang sangat terampil ini menceritakan suka duka pengalaman usaha yang sudah digelutinya selama lebih dari 5 tahun. "Kalau kita bekerja dengan tulus ikhlas, pasti banyak sukanya," katanya merendah. "Alhamdulillah banyak sekali pesanan, tetapi seringkali kita harus membatasi karena takut tidak bisa menyelesaikan dengan tepat waktu. Kekurangan dari usaha kita adalah belum memiliki memiliki mesin yang bisa digunakan untuk memotong besi dan mesin untuk membengkokkan besi"

Sesuai dengan semboyan UWG Kampus Inovasi, Dedi Usman Effendy dan Toto Suharjanto, sebagai salah satu Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Widyagama Malang melalui Program Kemitraan Masyarakat 2018 (PKM-2018)  berupaya  membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan merancangkan sebuah mesin yang bisa digunakan untuk membengkokkan besi dengan spesifikasi : panjang 100 cm, lebar 50 cm dan tinggi 80 cm, dinamo motor HP, pulley/mata roll : 4 ukuran, putaran roll bisa maju - bisa mundur.

Dokpri
Dokpri
Dan mesin tersebut telah diserahterimakan pada tanggal 22 Juli 2018.  Pada tanggal yang sama, dilakukan pelatihan pengoperasionalan mesin yang diikuti oleh sekitar  10 orang peserta usaha bengkel konstruksi besi yang serupa. Dengan mesin ini, para pengusaha bengkel konstruksi besi di Kelurahan Mojolangu bisa melakukan proses produksi  sesuai pemesanan dengan lebih mudah dan cepat.

Pada umumnya para pemilik bengkel kontruksi besi ini belum memahami dengan baik bagaimana menentukan harga jual. "Wah...kita memang kesulitan dalam menghitung harga jual. Biasanya harga jual hanya berdasarkan harga kesepakatan saja," kata Mas Tulus, pemilik bengkel besi "MANDIRI." Oleh karena itu, pada tanggal 28 Juli 2018 Tim Pengabdian Masyarakat ini melakukan juga pelatihan untuk kedua kalinya, yang memberikan teknik perhitungan harga jual yang paling ringkas, sederhana dan cukup masuk akal.

Diharapkan dengan terlaksana salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Tahun 2018 dari Universitas Widyagama Malang ini bisa memberdayakan masyarakat, khususnya para wirausahawan muda konstruksi besi di wilayah Kelurahan Mojolangu dari sisi peningkatan ekonomi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun