Mohon tunggu...
Usman Nurhakim
Usman Nurhakim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Mohammad Natsir Institute of Da'wah

The work was a lot, while the time was a little.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keutamaan Pengajaran Ilmu

17 Oktober 2021   09:56 Diperbarui: 17 Oktober 2021   10:20 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sampaikanlah dariku, meskipun satu ayat." (HR. Bukhari no. 3461)

Keberhasilan dalam menyampaikan ilmu dapat dilihat dari penerima ilmunya, ketika ilmu yang kita berikan itu berhasil mengubah prilaku atau akhlaknya, ia menjadi lebih beradab kepada Allah juga sesama, kendati yang kita sampaikan hanya satu ayat saja tetapi begitu membekas dalam batinnya, berarti kita telah sukses dalam menyampaikan ilmu. Dan keutamaan dari Allah bagi orang yang berhasil mengubah kehidupan jahiliyah seseorang kepada kehidupan yang lurus ini ialah,

"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya." (HR. Muslim no. 1893).

Maka dengan demikian, ilmu yang telah kita sampaikan menjadi tanaman yang subur, yang bisa meyelamatkan kita dari siksa kubur, karena pahala dari kemanfaatan ilmu kita terus mengalir. Seperti yang dikatakan Qurtubi dalam artikelnya yang berjudul Mengajar Sebagai "Ladang Amal"; Sebuah Auto Kritik,

"Sebagaimana kita pahami, ilmu adalah investasi yang abadi. Rasulullah SAW telah menggambarkan, ilmu tidak pernah berkurang saat dibagi, bahkan bisa melimpah dengan berkahnya. Ilmu tidak akan habis atau hilang walau dibagi semuanya kepada orang lain. Pahala ilmu tidak akan terhenti meski pemiliknya meninggal dunia."

Penutup

Ilmu yang kita miliki harus tersampaikan dengan cara apapun, lisan, tulisan, atau prilaku kita sendiri. Karena Allah hanya memberikan keutamaan bagi seorang yang berilmu yang ilmunya bermanfaat saja, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah, beliau menyampaikan ilmu dengan lisan dan juga perbuatan, sehingga tingkah lakunya sepanjang mengemban amanah itu dijadikan sebagai uswatun hasanah oleh seluruh umat manusia, kecuali mereka yang membangkang.

Jika Allah mencabut ilmu itu dengan cara mewafatkan ulama, maka diamnya orang yang berilmu adalah bencana. Karena sangatlah muskil kebenaran akan terungkap dengan diam, kalau kebenaran tidak juga ditampakkan maka kekacauan (chaos) yang akan terus berkembang. Oleh karena itu, sangatlah benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah "Sampaikanlah, walaupun satu ayat.". Wallahu 'alam bish-Shawwab

Bandung, 17 Oktober 2021.

Referensi

Abdul Qadir Jawas, Yazid bin. (2015). Intisari Arba'in An-Nawawi: Memuat 42 Hadits Nabi Beserta Kandungan Haditsnya. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi'i

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun