Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA

Belajar menebar kebaiakan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hati yang Kembali

9 Mei 2021   22:34 Diperbarui: 9 Mei 2021   22:35 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maaf  Umi, kalau soal itu saya terserah Mak dengan Umi saja."

"Baiklah, nanti Umi akan bicara dengan Mak kamu. Tidak ada yang ditunggu bukan? Maksud Umi, maaf, misalnya menunggu jadi pegawai negeri dulu."

"Ah, tidak perlu ditunggu Umi, tidak ada kepastian, saya berserah diri saja kepada Allah, tapi kalau ada kesempatan seleksi saya pasti ikut."

"Ya ya ya, yang penting ikhtiar yah."

"Iya Mi."  

Dari sikap Suradin yang demikian Umi Salimah dapat menyimpulkan bahwa Suradin bersedia dijodohkan dengan putrinya. Tidak terdengarnya suara sumbang dari tetangga yang menyatakan keberatan dimaknai sebagai dukungan moral. Hemat mereka, berjodoh dengan tetangga banyak kebaikannya, terlebih mereka masih ada hubungan kerabatan.

Selanjutnya, Umi Salimah meminta Mak Badriah untuk segera melamar putrinya. Gayung bersambut, Mak Badriah segera bertindak. Segala kemampuan dikerahkan, hingga terkumpullah sejumlah uang.   

Mak Badriah mengutus kerabatnya, yakni Abu Heso, Nur Sani, dan Armana untuk melamarkan. Hasilnya, tentu saja, lamaran diterima dengan senang hati. Kabar lamaran tersebut segera diketahui para tetangga.

Berselang dua hari, seorang gadis bernama Haryanti datang bertamu diterima Mak Badriah. Dia mengaku sebagai pacar Suradin. Mak Badriah tercengang, tidak menyangka Suradin punya pacar, berjilbab, cantik pula parasnya.

 "Benarkah Suradin telah melamar gadis, Bu?"

Mak Badriah mengangguk. "Dilamarkan." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun