"Kita belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari melihat dan mengalami langsung. Semoga pengalaman ini membuat kalian lebih mencintai sejarah dan budaya daerah kita," ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama di depan gedung museum yang megah, didepan rumah adat batak yang terletak di belakang museum dan di depan Makam Raja Si Singamangaraja XII. Tak lupa, pihak museum memberikan tanda terima kasih sebagai bentuk dokumentasi dan penghargaan atas partisipasi kampus.
Makna Penting Belajar di Luar Kampus
Kunjungan edukatif ke Makam Si Singamangaraja XII dan Museum T.B. Silalahi di Balige ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran kontekstual yang efektif. Dengan melihat langsung benda-benda bersejarah dan berinteraksi dengan budaya lokal, mahasiswa/i menjadi lebih memahami pentingnya identitas daerah mereka. Kegiatan semacam ini juga menumbuhkan rasa cinta tanah air serta kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya.
Pihak Prodi Pendidikan Sejarah FKIP USI berharap kegiatan semacam ini dapat dilanjutkan ke lokasi edukatif lainnya seperti cagar budaya, taman nasional, dan sentra industri kerajinan, sehingga siswa memiliki pengalaman belajar yang beragam dan menyeluruh.
By : Satria Chandra, S.Pd, M.Pd.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI