Mohon tunggu...
Uswatul Fitriyah Osadi
Uswatul Fitriyah Osadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Instagram @pesan.us

I'm happy, hurting and healing at the same time..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bodyguardku

19 Desember 2015   08:47 Diperbarui: 19 Desember 2015   10:10 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa bodyguard?
Apakah seseorang yang mempunyai kontrak untuk selalu menjaga dan mengawal artis? Seseorang yang selalu menjaga orang-orang besar dibumi ini? Orang kaya? Atau bahkan Pejabat? Apa seorang yang dibayar dengan uang untuk menjaga orang yang berduit? Apa itu bagian dari Bodyguard? Iya memang itu bagian dari ciri-ciri bodyguard, tapi pertanyaannya apakah orang tua kita terutama ibu kita juga bodyguard?

Ibu? Ibu yang selalu menjaga kita merawat kita membesarkan kita, apa kita membayar ibu hanya cukup dengan uang? Tidak.

Ibu selalu melakukan itu semua dengan keikhlasan dan ketulusan hatinya. Dari pertama kita masih menjadi benih dalam kandungannya, ibu selalu menjaga keadaannya demi siapa kalau bukan demi benihnya yaitu buah hatinya yang akan lahir melihat kerasnya dunia ini. Ibu yang berjuang demi melahirkan kita sampai nyawapun dipertaruhkannya. Apa dari sini ibu masih mau dibayar hanya dengan uang? Tidak mungkin, mendengar tangisan kita melihat senyuman terindah kita itulah bayaran awal dari perjuannya. Masih terlalu panjang perjuangan seorang ibu. Memberi kita makanan berupa ASI selama berbulan-bulan tanpa ada rasa mengeluh, mendengar kita menangis ditengah malam dan berusaha membuka mata itu meskipun seharian lelah menjaga kita, karena tangisan kita adalah sebuah ketakutan.

Mulainya kita bisa berjalan, berbicara, bertingkah lari kesana-kemari, Ibu tetap akan melihat kita senang hatinya, menjaga kita, menunggu kita sampai kita selalu bermain dan merasa lelah, ibu tetap ada. Kita sekolahpun cuma ibu yang selalu mempersiapkan sarapan, perlatan sekolah, seragam sampai sepatupun Ibu yang menyiapkannya, mengantarkan kita dari rumah sampai sekolah dan menunggu kita sampai pulang. Bahkan sampai kita dewasa, ibu tetap memperhatikan kita seperti kita waktu kecil, memarahi kita ketika pulang larut malam dan tapi apa yang kita perbuat, apa yang kita katakan “Aku bukan lagi anak kecil bu” apa ibu tetap seorang bodyguard?

Apapun kegagalan yang kita perbuat hanya ada orang yang selalu memberi kita kekuatan dan semangat, kepercayaan yang Ibu punya kepada kita sangat kuat, bahwa suatu saat nanti kegagalan ini akan menjadi kesuksesan yang bukan hanya kita saja yang menikmatinya tapi Ibu juga. Terwujudlah sudah apa yang selalu menjadi harapan ibu, kita sukses dengan segala usaha, semangat dan tidak lupa doa yang selalu dipanjatkan ibu untuk kita. Tapi, kesibukan yang kita lakukan membuat kita lupa akan sosok seorang ibu yang dari kecil menjaga dan merwat kita, ibu yang selalu berharap mendapatkan kabar dari kita selalu menunggu penantian kita, sedangan ibu hanya ingin menghubungi kita saja ibu akan merasa takut jika mengganggu kita dengan kesibukan. Kita melupakan sosok yang yang sangat berarti dalam hidup kita hanya dengan waktu sekejap, tapi ibu tidak akan bisa untuk melakukan apa yang yang sekarang kita lakukan. Memberikan sedikit tabungan yang kita dapatkan saja, tapi apa yang ibu bilang kepada kita “ambillah nak, kamu lebih perlu itu daripada ibu, ibu masih ada sisa tabungan lebih”

Ibu memang sama dengan bodyguard, tetapi ibu tidak bisa hanya dibayar dengan uang dan pergi begitu saja setelah kontraknya habis dengan anaknya, bahkan sampai ibu tidak adapun, ibu akan selalu mengirim doa-doa kepada kita, itulah bedanya ibu dengan bodyguard lainnya.

 

Salam,

Ibu, disini aku menanti kesuksesan yang akan aku dapatkan dengan apa yang ibu perjuangkan pula untukku disana, jarak bukan lagi menjadi masalah diera modern seperti ini. Tetap jaga kesehatan ibu dan jangan pernah bosan mendengar deringan telpon dan suaraku, aku akan melakukan yang terbaik dan berjuang sekuat yang aku bisa demi membahagiakan ibu dan ayah dimasa tua kalian, ini janji anakmu ibu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun