Mohon tunggu...
Usep Saeful Kamal
Usep Saeful Kamal Mohon Tunggu... Human Resources - Mengalir seperti air

Peminat masalah sosial, politik dan keagamaan. Tinggal di Depok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cak Imin Trah Ideologis Politik Gus Dur

20 Desember 2018   16:13 Diperbarui: 20 Desember 2018   16:29 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haul ke-9 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang diselenggarakan DPP PKB di Balai Sarbini Jakarta 17 Desember 2018 yang lalu boleh jadi paling beda dibanding haul tahun-tahun sebelumnya yang rutin dilaksanakan. Berbeda, karena dilaksanakan tidak di kantor DPP PKB sebagaimana biasanya.

Meski dilaksanakan di Balai Sarbini Jakarta yang langganan dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan bersifat entertain (menghibur), tetapi kesan sakral dan magisnya tetap kental. Boleh jadi karena yang hadir adalah mereka yang bukan sekedar pencinta Gus Dur, tetapi kader ideologis Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) perawat perjuangan politik Gus Dur.

Gedung yang berkapasitas 1.300 orang itu tampak sesak, bahkan kader PKB yang datang melebihi kapasitas yang ada. Kentalnya sakralitas dan magisnya tergambar kala bacaan tawashul, tahlil dan do'a bergemuruh dilafalkan serempak yang dipimpin seorang kiai sepuh sebelum acara dimulai.

Perbedaan lainnya, haul Gus Dur kali ini dihadiri Presiden Jokowi yang awal pada pidatonya ungkapkan bahwa beliau merasakan energi luar biasa dalam ruangan itu. Beliau berseloroh, energi inilah yang membuat PKB trendnya naik terus hingga menjadi tiga besar pada Pemilu 2019 nanti.

Ungkapan itu disambut tepuk tangan hadirin, hal ini sekaligus merupakan ungkapan kegembiraannya atas apresiasi Jokowi. Gembira, karena segala daya dan upaya para kader disemua level membuahkan hasil yang baik ditengah keterbatasan yang ada.

Kesan penulis yang hadir dalam ruangan itu, gestur Jokowi mengekspresikan bahwa ia merasa nyaman bermitra dengan PKB dalam masa awal hingga akhir periode pemerintahannya. Terlebih pada Pilpres 2019 PKB kembali menjadi pengusung pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin.

Ekspresi ini bahkan dipertegas dengan pernyataannya Jokowi bahwa prosentase dukungan simpatisan dan kader PKB sungguh tinggi untuk pasangan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin, yakni 91 persen. Angka ini menurutnya menunjukan kesungguhan bekerja dan militansi nyata simpatisan dan kader PKB.

Meski peringatan haul ini mendahului pelaksanaan haul di Ciganjur, penulis kira tak menjadi soal sepanjang tidak menghilangkan substansi haul Gus Dur-nya. Namun demikian, ada saja beberapa pihak yang mencibir situasi itu.

Meskipun berbeda tempat pelaksanaan, tetapi kebiasaan terkait rangkaian acaranya sama sekali tidak ada yang hilang, seperti tertimoni tokoh terhadap Gus Dur dan ceramah kiai. Atmosfir Gus Dur betul-betul dirasakan ribuan hadirin dalam ruangan itu. Meski telah tiada, bagi mereka Gus Dur merupakan panutan dan inspirasi yang mengajarkan keluasan dalam bergaul dan berinteraksi dengan mengesampingkan apapun latar belakangnya.

Keadaan ini sungguh menggambarkan bahwa seabreg prilaku Gus Dur dalam berpolitik yang diwariskan melalui PKB akan terus menerus meraih simpati publik ditengah perubahan zaman. Karena PKB nampak anti eklusifitas yang menganggap ia paling segalanya. Di PKB tidak mengenal praktek saling menjatuhkan satu sama lain diantara kader, apalagi kepada partai lain.

Trah Ideologis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun