Mohon tunggu...
Devy Arysandi
Devy Arysandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Remahan Rakyat

Masih memanusiakan manusia dengan cara manusia hidup sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk menjadi manusia sebaik-baiknya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi yang Belum Terbangun di Pundak Merdeka

19 Agustus 2021   23:25 Diperbarui: 19 Agustus 2021   23:34 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bung, bisakah kita merdeka esok hari?

Setelah apa yang terjadi, air mata usai ditangisi

Dua tahun lamanya, badan meringkuk dalam sangkar

Hanya ada hembusan angin yang sesekali berkabar

Dinding pun menjadi bisu, menyekat asa yang tak jua pasti

Wajah ini, dibuatnya pucat pasi

Lalu, ditahan dalam jeruji pandemi

Selepas Adzan Subuh tempo hari

Kantor-kantor, mereka gulung tikar

Anak-anak sekolah terpaksa dirumahkan

Terkaman wabah tak mampu dikendalikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun