Mohon tunggu...
Ismail Marzuki
Ismail Marzuki Mohon Tunggu... Dosen - Hidup ini layaknya cermin, apa yang kita lalukan itulah yang nampak atau kita hasilkan

Memiliki banyak teman adalah kebahagiaan yang tak terkira. Senyum selalu dalam menjalani hidup akan memberi makna yang membekas dalam tiap bait hari-hari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Niat dan Tindakan Harus Dilakukan

11 Juni 2020   08:13 Diperbarui: 11 Juni 2020   08:13 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kamibelajar.files.wordpress.com

"Anda tidak harus hebat dalam memulai, tapi Anda harus memulai untuk menjadi orang hebat"(Zig Ziglar)

Dalam kehidupan ini, Anda akan dinilai dari tindakan yang Anda lakukan setiap harinya. Sekuat apapun Anda berpikir atau berteori namun Anda tidak memiliki tindakan yang nyata oleh orang maka Anda telah melakukan kesia-siaan. Mungkin kalimat ini terlalu berlebihan, namun memang itu kenyataan yang harus dihadapi dalam kehidupan. Di mana Anda dikelilingi oleh orang yang terus memantau segala tindakan Anda. Maka jangan Anda heran, saat Anda melakukan tindakan yang salah Anda akan dinilai salah. Sebaliknya, saat Anda bertindak yang benar maka anda akan dinilai benar. Atau bisa saja terjadi distorsi penilaian. Boleh jadi Anda yakin dengan tindakan Anda adalah benar namun dinilai salah oleh orang. Inilah kenyataan yang ada di masyarakat. Hal yang perlu Anda lakukan adalah memaksimalkan tindakan yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Maka tak heran jargon "teori tanpa peraktik (tindakan) sia-sia dan peraktik tanpa teori adalah ngambang" tetap hangat di masyarakat.

Namun, saya akan mengajak Anda merenung sejenak tentang proses tindakan.

 Tindakan adalah proses kesadaran realitas bahwa pikiran harus dilajutkan dalam bentuk tindakan. Namuan, banyak orang yang berkutat dengan pikirannya. Menimbang dan terus menimbang yang pada akhirnya meimbulkan ketakukatan dalam bertindak.

Sebuah tindakan membutuhkan keberanian yang besar dan komitmen yang tinggi. Albert Enstein mengatakan "Aku melakukan sesuatu 99 kali baru aku mendapatkan kebenaran". Ini menunjukkan bahwa tindakan yang benar membutuhkan tindakan yang berulang kali.

Nasehat Ziz Ziglar di atas harus diyakini bukan sekedar di baca. Ungkapan itu memiliki misteri di dalamnya, dan Anda tidak akan percaya jika Anda tidak melakukannya. Orang Jepang memiliki pepatah yang sangat dahsat yang dapat membuat Anda cepat mengambil tindakan. "Jangan pernah melewati jembatan sebelum berada di jemabatan tersebut". Dalam penapsiran saya, kita sering kali berpikiran bahwa jambatan yang akan kita lewati di situ akan ada begal, jembatannya akan runtuh dan lain sebagainya. Padahal kita belum berada atau melewati jembatan itu. Kita sering berpikir  yang negatif saat kita akan mengambil keputusan. Memang begitu cara kerja pikiran. Di mana setiap kita berpikir tentang hal yang positif akan diikuti dengan pikiran negatif. Bahkan tidak sedikit kita menyerah dengan pikiran yang negatif tersebut.

Bukankah sering kita mengalami sesuatu yang sebelumnya kita memprediksi akan sangat menakutkan dan pada akhirnya kita menyimpulkan tidak seperti yang kita bayangkan. Bukankah kita sering mendengar pepatah "Dunia ini tidak seperti yang kita bayangkan".  Saat Anda akan melaksanakan ujian (skripsi), sebelunya pasti Anda memikirkan pengujinya sangar, kiler, pertanyaanya sangat kritis dan lain sebagainya. Ingatlah, jangan terlalu percaya dengan pikiran-piran yang berseliweran dikepala Anda yang akan menghambat Anda mengambil tindakan. Allah telah meyakinkan kita dalam firmannya "Apabila Anda sudah berazam (bertekad), maka bertawakkallah (serahkan) semuanya kepada Allah".

Bertindak sesuai dengan mimpi dan konsisten dalam tindakan tersebut tak semudah membolak-balikkan telapak tangan. Anda harus memiliki motivasi yang kuat agar terus bertindak tanpa henti. Ingatkah Anda saat Anda naik sepeda pertama kali. Tentu Anda akan berpikiran, saya akan jatuh-luka-dimarahin-pobia-dan seterusnya. Anda akan digeret oleh perasaan takut yang berkelanjutan. Semakin Anda pikirkan tentang resiko yang Anda akan alami, pikiran Anda akan memperlihatkan ketakutan-ketakutan yang lain. Padahal Anda belum bertindak sama sekali menaiki sepeda. Namun, pikiran yang negatif itu akan hilang bersamaan dengan keberanian Anda mengayuhkan pedal sepeda pertama kalinya. Dan Anda merasakan keajaibanya. Sebuah tindakan membutuhkan sentuhan keberanian untuk menghilangkan semua ketakutan.

Di lihat dari teori sosial, tindakan adalah perbuatan atau perilaku manusia untuk mencapai subyektif dirinya. Menurut Max Weber tindakan individu selama sepanjang tindakan itu memiliki makna bagi diri kita sendiri dan diarahkan untuk mendapat tanggapan dari orang lain. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan, saat Anda bertindak pada dasarnya Anda menginginkan sebuah manfaat dari tindakan itu dan menunggu pendapat orang lain tentang tindakan Anda. Karena pada dasarnya naluri manusia membutuhkan manfaat dan pengakuan dalam kehidupannya. Dalam teori sosial ada beberapa tindakan yang secara tidak sadar Anda lakuakan:

Tindakan rasional

Tindakan rasional adalam tindakan yang dilakukan dengan pertimbangan dan pilihan secara sadar. Jenis tindakan ini dilakukan dengan pertimbangan yang matang tentang untung dan ruginya sebelum bertindak. Misalnya, ketika Anda lulus SMA, Anda memilih untuk bekerja dari pada melanjutkan kuliah karena pertimbangan ekonomi orang tua yang tidak mendukung penuh untuk biaya kuliah Anda.

Tindakan irasional

Tindakan yang memperhatikan nilai tertentu. Tindakan ini memperhitungkan manfaat tanpa memikirkan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, Anda seorang yang bertipe bebas dan mengedepankan kenyamanan ketika Anda ingin memakai sebuah baju, Anda akan memikirkan dan bertanya pada diri sendiri; apakah baju ini baik saya gunakan datau tidak? Dan Anda menghiraukan kenyamanan Anda dalam berpakaian. Nilai tertentu sangat Anda perhatikan lebih dari yang lain.

Tindakan tradisional

Tradisi yang ada di masyarakat sangat Anda pertimbangkan ketika ingin bertindak tanpa mempertimbangkan proses dan tujuannya. Misalnya, ketika Anda menikah Anda harus melakukannya sesuai dengan adat atau tradisi Anda meski kadang bertentangan dengan naluri Anda, padahal hal yang paling penting dari sebuah pernikahan adalah ijab dan Kabul. Atau ketika Anda bepergian ke suatu daerah yang cukup jauh dan dengan waktu yang sangat lama, sudah menjadi tradisi berjabat tangan dan mencium tangan kedua orang tua adalah tradisi yang harus dilakukan.

Tindakan efektif

Tindakan ini mengedepankan perasaan atau emosi tanpa berpikir panjang tentang manfaat dan mudaratnya. Hal yang terpenting adalah perasaan bisa tersalurkan. Misalnya, saat Anda bercerita tentang kesedihan Anda pada sahabat lawan jenis Anda, saat itu boleh jadi Anda sedang mengungkapkan kelemahan Anda dan Anda larut dengan kesedihan Anda samapai Anda lupa juga Anda jatuh dipelukan sahabat Anda. dan ketika sadar, pasti ada rasa malu dan menyesal yang Anda rasakan


Dari empat jenis tindakan di atas, apa tipe tindakan Anda. apakah tindakan rasional, irasional, tradisional, atau afektif? Tentu Anda bisa mejawabnya sendiri. Namun, jenis tindakan di atas bukan mengajak Anda berteori dan berpikir panjang mengambil tindakan. Hal yang perlu Anda lakukan adalah merencanakan dan mengambil tindakan yang cepat dan tepat pada setiap peluang yang ada di sekeliling Anda.

Tips yang bisa Anda lakukan ketika ada sebuah peluang dan Anda yakin ketika Anda bertindak Anda akan mendapatkan keuntungan. Baik keuntungan yang sifatnya materil atau moril. Berikut tipsnya.

  1. Yakinakan diri Anda bahwa Anda bisa.
  2. Buatlah rencana sematang mungkin
  3. Apabila Anda sudah bertekad (berniat) serahkan semuanya kepada Allah.
  4. Sugesti diri Anda sepositif mungkin.
  5. Jangan Ajak pikiran Anda memikirkan resiko namun ajaklah pikiran Anda pada keuntungan-keuntungan yang Anda akan dapatkan.
  6. Berperinsiplah "Dunia tidak seperti yang dibayangkan"
  7. Segera lakukan tindakan itu.

"Bertindak adalah jalan untuk mengungkap misteri yang ada dalam pikiran. Ia akan membuktikan segala yang perlu dibuktikan di dunia ini"

Ismail Marzuki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun