Mohon tunggu...
urwah alwutsqo
urwah alwutsqo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa baruu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ingin Juara Kelas? Kenali yang Sesuai bagi Diri Sendiri!

1 November 2022   18:36 Diperbarui: 1 November 2022   18:43 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengutip dari buku milik Afi Parnawi bahwa belajar menurut Howard L. Kingskey adalah proses dimana tangkah laku di timbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Belajar bukan hanya kegiatan yang berlangsung sebentar atau sementara, melainkan kegiatan yang berlangsung terus menerus. Proses belajar ini dapat di tempuh melalui berbagai cara atau berbagai metode yang semua nya dapat berhasil jika penempatan proses dan cara nya benar.

Ada banyak ilmuan yang mengelompokan gaya belajar, sedikit nya ada 70 gaya belajar. Dimana setiap gaya belajar memiliki kekurangan dan kelebihan nya masing masing sesuai dengan individu yang memakai dan menerapkan nya. Gaya belajar merupakan cara belajar terbaik yang dipilih individu untuk berpikir, memproses informasi dan mendemonstrasikan pembelajaran. 

Gaya belajar menurut Honey dan Mumford terdiri dari empat macam, gaya belajar yang pertama yaitu aktivis, dimana individu yang memiliki gaya belajar ini cenderung belajar dengan cara melakukan langsung dari pada membaca atau mendengarkan. Sebagai guru atau pegajar, anak yang memiliki gaya belajar seperti ini lebih baik diberi penguatan belajar dengan memberi tahu apa apa saja hal yang dapat diperbuat sehingga dapat mendapatkan ilmu dengan maksimal. 

Gaya belajar kedua yaitu reflektor dimana individu yang memiliki gaya belajar ini belajar dengan mengumpulkan banyak informasi terlebih dahulu kemudian mengambil keputusan. Jika guru atau pengajar memiliki murid atau anak didik seperti ini maka sebaiknya anak didik diberi banyak informasi atau diberi sumber informasi yang valid sehingga anak dapat membandingkan dan mengumpulkan informasi mana yang dapat ditarik kesimpulan. 

Gaya belajar yang ketiga adalah gaya belajar teoritis, dimana individu yang memiliki gaya belajar  ini  suka mengadaptasi dan mengintegrasikan semua pengamatan mereka ke dalam kerangka kerja, sehingga mereka dapat melihat bagaimana satu pengamatan terkait dengan pengamatan lainnya. 

Anak didik yang memiliki gaya belajar seperti ini dapat diajak untuk melakukan berbagai aktivitas terlebih dahulu yang kemudian dia mendapat hasil dari apa yang telah dia lakukan, sehingga hasil hasil dari aktivitas tersebut dapat diajdikan acuan atau dasar pengetahuan nya. 

Gaya belajar yang terakhir menurut Honey dan Mumford adalah gaya belajar dimana individu yang memiliki gaya belajar ini sangat ingin mencari dan memanfaatkan ide-ide baru. 

Pragmatis paling suka dalam pemecahan masalah. Anak didik seperti ini sangat cocok diberi pemasukan pengetahuan melalui pemberian masalah masalah yang kemudian jika anak didik tersebut telah menemukan pemecahan dari masalah yang diberikan maka anak didik dapat mengetahui secara langsung pengetahuan apa yang terkandung dalam masalah yang telah dia pecahkan.

Gaya belajar diatas bukanlah suatu patokan kita harus memiliki salah satu nya, karen penelitian para ahli ini banyak menimbulkan kontroversi baik dalam negeri ataupun luar negeri. 

Mengutip dari tulisan Rachma Fitrianing Lestari dalam tulisan nya yang berjudul Ternyata Teori Gaya Belajar Hanyalah Mitos! Apa Sebabnya ?, tertulis bahwa sejak 1970-an, tinjauan penelitian sistematis dan meta-analisis berulang kali memeriksa validitas gaya belajar dan aplikasinya pada proses belajar. Kesimpulannya sama, tidak ada bukti empiris bahwa gaya belajar itu nyata. 

Selain itu, banyak ditemukan studi yang meneliti mengenai gaya belajar sebenarnya tidak menunjukkan sebab-akibat (kausalitas) dan hanya sekadar hubungan yang tidak akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun