Mohon tunggu...
urip widodo
urip widodo Mohon Tunggu... Karyawan BUMN -

seorang ayah 4 org anak, karyawan bumn, dan seorang yg sngat suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berubahlah!

12 Maret 2019   13:31 Diperbarui: 12 Maret 2019   14:23 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tahukah anda ada sebuah pulau, dengan penghuninya, yang sudah terisolir puluhan ribu tahun?

Ya, terislolir dari dunia luar pulau mereka, sehingga kondisi mereka saat ini dengan segala kebiasaan mereka, benar-benar tetap seperti puluhan ribu tahun yang lalu. Tidak berubah. Tidak tersentuh perkembangan modernisasi.

Suku Sentinel, mereka disebutnya. Tinggal di pulau Sentinel Utara, Pulau Sentinel Utara merupakan sebuah pulau yang ada dalam gugusan Kepulauan Andaman di Teluk Benggala, India.  (tribunnews.com).

Pulau Sentinel Utara yang memiliki luas daratan sekitar 14.700 hektar ini dikelilingi laut dan sebagian besar wilayahnya berupa hutan.

Keterisoliran suku Sentinel ini sebenarnya karena sikap mereka sendiri yang tidak menerima orang asing memasuki wilayah mereka. Bahkan bukan hanya tidak menerima, tapi menyerang siapapun yang berusaha memasuki pulau mereka. Seperti yang dialami seorang turis asal Amerika John Chau yang meninggal dunia setelah dirinya menginjakan kaki di Pulau Sentinel Utara, Kepulauan Andaman. Dirinya tewas dipanah oleh Suku Sentinel.

Bukan tidak ada upaya dari pemerintah India untuk memperkenalkan modernisasi pada mereka. Sayangnya, masyarakat Sentinel tetap menolak kontak dengan dunia luar. Bahkan ketika antropolog meninggalkan hadiah dan sejumlah bahan makanan, Suku Sentinel membalasnya dengan hujan panah ke arah kapal.

Suku Sentinel yang terus menutup diri membuat pemerintah India memutuskan untuk meninggalkan Sentinel dan tidak lagi mencoba memperkenalkan modernisasi pada mereka. Sehingga sampai saat ini, abad ke-21, mereka kondisinya tetap berubah, sebagaimana kondisi ribuan tahun lalu.

Dalam kondisi yang lain, ketertutupan atau tidak mau berubah memang menyebabkan kita tertinggal. Sehingga Islam pun sangat menganjurkan umatnya untuk selalu berubah, berubah ke arah yang lebih baik tentunya. Seperti tertuang dalam ungkapan yang disampaikan sahabat Ali bin Abi Thalib ra.

"Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat."

Kondisi hari ini sama seperti kemarin atau tidak berubah dikatakan merugi. Kata rugi dalam terminologi Islam berarti berdosa, seperti firman Allah swt dalam surat al-Ashr.  Yang dikatakan merugi dalam surat al-Ashr itu adalah orang yang tidak beriman, tidak beramal sholeh, dan tidak saling menasihati. Dan mereka yang tidak beriman, tidak beramal sholeh dan tidak saling menasihati adalah orang-orang yang berdosa.

Oleh karenanya Rasulullah saw berwasiat kepada kita untuk selalu bermuhasabah, menhisab diri, mengevaluasi diri,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun