Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hikmah Ramadhan 14: Jangan Risau Hadapi Kesulitan

14 Maret 2025   06:37 Diperbarui: 14 Maret 2025   15:31 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap orang pasti menghadapi kesulitan / sumber: gurusiana

Di hari ke-14 ini kita kembali akan menyelami dalamnya makna hikmah yang ada di dalam Kitab Al-Hikam.

"Jangan heran atas terjadinya kesulitan-kesulitan selama engkau masih di dunia ini, sebab ia tidak melahirkan kecuali yang layak dan murni sifatnya."

Di atas adalah hikmah ke-32. Hikmah ini memberikan pemahaman yang sangat dalam tentang pandangan terhadap kesulitan-kesulitan dalam hidup kita. 

Ibn Athaillah, melalui hikmah ini mengingatkan kita bahwa kesulitan, meskipun tampak berat adalah bagian dari takdir yang harus diterima dengan lapang dada. Kesulitan-kesulitan dalam hidup memiliki tujuan yang lebih tinggi dan tidak akan sia-sia, karena ia justru melahirkan kemurnian dan keikhlasan dalam jiwa seseorang yang menghadapinya dengan sabar dan tawakal kepada Allah.

Kesulitan adalah Sarana Penyucian Jiwa

Setiap kesulitan yang menimpa seorang hamba adalah alat penyucian jiwa yang dipilih oleh Allah. Kesulitan-kesulitan tersebut adalah proses penyaringan yang akan membedakan siapa yang benar-benar sabar dan tawakal kepada Allah dan siapa yang tidak. Kesulitan menguji ketulusan niat dan keteguhan hati seseorang dalam menjalankan perintah Allah.

Ibn Athaillah menjelaskan bahwa ujian dan kesulitan yang dihadapi oleh seorang hamba adalah sarana bagi pembersihan hati dan penguatan tekad. Hati yang murni adalah hati yang telah teruji dalam menghadapi kesulitan hidup, sehingga ia bisa meraih derajat yang lebih tinggi di sisi Allah.

Kesulitan adalah Takdir yang Layak dan Sesuai dengan Kemampuan Hamba

Imam Al-Qushayri saat men-syarah tentang hikmah ini mengatakan bahwa Allah tidak akan memberi ujian atau kesulitan kepada hamba-Nya melainkan sesuai dengan kemampuan mereka. Dalam setiap ujian, ada hikmah yang terselubung dan potensi yang bisa berkembang dalam diri orang yang menghadapinya

Allah menilai kekuatan seorang hamba bukan dari seberapa besar ujian yang dihadapinya, tetapi seberapa baik dia menghadapinya dengan sabar dan tawakal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun