Saya sudah menulis beberapa artikel tentang pentingnya membaca. Saya menulis karena sebenarnya untuk memotivasi sendiri supaya habit membaca saya selalu terjaga. Saya merasa membutuhkan banyak membaca, karena ada keinginan untuk banyak menulis. Entah nanti disebut penulis atau tidak. Bahkan sudah keinginan untuk menghabiskan sisa usia, saat pensiun nanti, untuk membaca dan menulis, selain beribadah tentunya.
Membaca adalah suplemennya seorang penulis. Pernyataan itu saya tulis di salah satu artikel tentang pentingnya membaca. Tanpa banyak membaca, seorang penulis akan loyo. Tulisan-tulisannya tidak bertenaga. Tidak memberikan pengaruh kepada yang membaca.
Menulis adalah proses mengeluarkan isi kepala, membaca proses mengisinya. Tanpa membaca, lalu apa yang akan dikeluarkan dari kepala (ditulis)?
Membaca sebenarnya aktivitas yang semua orang bisa lakukan. Bahkan sekarang ini, murid TK pun sudah dituntut untuk bisa membaca. Namun, yang saya maksud membaca di sini, juga di artikel-artikel saya yang lain, adalah membaca buku.
Bagi seorang penulis, tidak cukup hanya membaca, tetapi harus bersemangat membaca. Bahkan harus menjadi kebiasan (habit).
Menumbuhkan semangat membaca akan semakin mudah dilakukan jika muncul kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca ini dapat dibentuk (diawali) dengan berupaya membaca secara RUTIN, SETIAP HARI minimal 1 kali.
Dalam satu kali membaca itu durasi yang ditempuh dapat bermacam-macam. Sebagai permulaan, coba saja tentukan 5 MENIT setiap harinya. Hanya 5 menit, dari 1440 menit (24 x 60) dalam sehari-semalam. Sungguh sangat sedikit.
Pasti Anda mampu.
Jadi, tetapkan waktu yang lima menit itu di waktu yang sama setiap harinya. Pagi hari, pagi menjelang siang, siang hari, siang menuju sore, sore hari, malam, tengah malam, sebelum tidur, atau di sepertiga malam. Yang penting harus sama setiap harinya, dan sama durasinya, 5 menit.
Jangan lupa, siapkan bukunya yang akan Anda baca. Bukunya juga dipilih dengan tepat sebagaimana sudah pernah saya tulis dalam artikel 'Tips Memilih Buku'. Terserah, mau fiksi atau non-fiksi.
