Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sedekah dengan Sampah

9 Juni 2022   09:59 Diperbarui: 9 Juni 2022   10:22 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah botol plastik/sumber: cnnindonesia

"Indonesia sudah darurat sampah plastik, kawan." Iwan membuka forum diskusi bulanan dengan pernyataan yang cukup bombastis. "Sampah plastik tidak mudah terurai, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami. Dan ... setiap tahun Indonesia menghasilkan 3,2 juta ton sampah plastik."

"Lalu, apa yang kau sarankan untuk program yayasan kita berikutnya, terkait problem sampah plastik itu?" Hendi memotong paparan Iwan.

"Baik, karena sudah ditanyakan Hendi, to the point saja. Saya punya ide, bagaimana kalau bulan depan kita buat program Sedekah dengan Sampah?" usul Iwan.

"Bagaimana itu maksudnya?" Kali ini Yuti yang bertanya.

"Singkatnya begini. Sampah plastik itu macam-macam. Untuk sementara kita fokus ke sampah botol plastik. Hampir setiap orang sekarang sukan minum air mineral atau soft drink yang dikemas dalam botol plastik.

"Nah ... kita tawarkan ke masyarakat untuk mengumpulkan sampah botol plastik itu. Nanti kita yang jemput bola untuk mengambilnya. Kita atur nanti pengambilannya, seminggu sekali atau dua minggu sekali. Sampah botol plastik yang sudah kita kumpulkan itu kita jual ke pengepul sampah, dan uang hasil penjualannya kita salurkan melalui program sedekah. Jadi ... dari sampah menjadi sedekah." Iwan menjelaskan usulannya, lalu menutup dengan pertanyaan, "Bagaimana, setuju?"

"Wow, keren. Aku setuju!" jawab Bambang.

"Good, aku pun ok," jawab Putri seraya menunjukkan jempolnya.

"Menarik! Tapi masalahnya, siapa yang akan mengambil sampah botol plastik dari masyarakat, terus akan ditampung di mana sebelum dijual ke pengepul sampah?" tanya Nisa.

"Terimakasih, Bro and Sis, atas kesetujuannya dengan ide saya ini. Betul apa yang ditanyakan Nisa itu. Kita ada kendala di teknis pengambilannya. Apa ada yang punya saran?" Iwan melemparkan permasalahan ke forum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun