Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Kisah Lima Orang Buta dan Gajah

18 Mei 2022   08:09 Diperbarui: 18 Mei 2022   22:17 4035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melihat gajah di kebun binatang. Foto: Antara Foto/Aditya Pradana Putra via Kompas.com

Keenamnya terdiam. Si petugas menyadari bahwa mereka belum mengerti dengan penjelasannya. Sehingga kemudian dia melanjutkan.

"Kalian berenam memegang gajah yang sama, tetapi kalian memegang bagian tubuhnya yang berbeda. Tadi yang bilang gajah itu seperti tiang, itu karena yang dipegangnya bagian kaki. Begitupun yang bilang gajah itu seperti kabel, karena yang dipegang ekornya.

"Lalu yang bilang gajah seperti dinding, itu karena memegang badan gajah. Sama juga yang tiga orang lagi, yang menganggap gajah seperti pipa yang bisa bergerak, atau seperti tulang yang runcing, atau seperti kipas yang besar, karena masing-masing memegang bagian yang berbeda."

Keenamnya mengangguk, mulai memahami penjelasan dari si petugas.

"Lalu, bagaimana kami bisa memahami bentuk gajah yang seutuhnya?" Tiba-tiba Banu bertanya.

Si petugas menyempatkan tersenyum sebelum menjawab. "Pertama, kalian harus melepaskan ego kalian."

"Maksudnya?" Kali ini Boni yang bertanya.

"Kalian jangan menganggap pendapat kalian yang paling benar, sekaligus menganggap pendapat teman kalian salah," jawab si petugas. "Kedua, kalian harus menerima pendapat teman kalian. Gabungkan pendapat kalian berenam. Anggap pendapat teman kalian itu sebagai pelengkap pendapat kalian."

Si petugas menjeda penjelasannya untuk melihat reaksi keenam orang buta tersebut.

"Kalau kalian menerima pendapat teman kalian dan kemudian menggabungkannya, maka kalian akan mendapatkan gambaran gajah seperti ini. Gajah itu binatang yang besar dan tinggi, badannya seperti dinding, lebar. Memiliki kaki yang kokoh seperti tiang, dan ekornya seperti kabel yang lentur. 

Lalu, di depannya ada belalai, bentuknya seperti pipa lentur yang bisa bergerak, serta memiliki telinga yang bundar seperti kipas lebar."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun