Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bidah Umar Berujung Mushaf Al-Quran

29 April 2021   05:59 Diperbarui: 29 April 2021   06:10 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kodifikasi al-quran | quora.com

Rona wajah gembira sekaligus sedih tergambar di wajah Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq saat menerima laporan dari Khalid bin Walid.

Khalid bin Walid yang ditunjuknya untuk memimpin pasukan guna memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islam) melaporkan bahwa pasukan Muslim berhasil mengalahkan orang-orang murtad. Bahkan, Musailamah al-Kazab, pemimpin orang-orang murtad, sang nabi palsu berhasil dibunuh oleh Wahsy.

"Alhamdulillah ..." respon Abu Bakar, "Lalu bagaimana dengan pasukan kita, banyakkah yang syahid?"

Khalid bin Walid lalu melaporkan bahwa yang meninggal dari pasukan Muslim lebih dari 700 orang. Khalid menyebutkan beberapa nama pasukan Muslim yang syahid di perang Yamamah tersebut. Mendengar keterangan dari Khalid bin Walid, seketika kesedihan melanda Abu Bakar. Selain sedih karena kematian sahabat-sahabatnya, Dia pun bersedih karena mereka yang syahid itu adalah para penghafal al-Quran.

Abu bakar kemudian memanggil sahabat terdekatnya, Umar bin Khaththab, mencurahkan kesedihannya tersebut. Abu Bakar merasa khawatir, meninggalnya para penghafal al-Quran itu akan menyebabkan firman-firman Allah Swt hilang.

Mendengar curahan hati Sang Khalifah, Umar bin Khaththab kemudian menyampaikan idenya.

"Ya, Abu Bakar. Bagaimana kalau ayat-ayat al-Quran itu kita tuliskan lalu kita satukan dan kita susun sebagaimana urutan yang diperintahkan Rasulullah?"

Setelah merenung sejenak, Abu Bakat menjawab, "Apa tidak berlebihan, Umar. Rasulullah tidak menyuruh kita melakukan itu. Bagaimana mungkin kita melakukan sesuatu yang tidak dilakukan Rasulullah?"

"Demi Allah, ini adalah kebaikan, wahai Abu Bakar! Engkau sendiri yang mengkhawatirkan hilangnya al-Quran," tegas Umar bin Khaththab.

"Aku belum bisa menerimanya, Umar. Aku harus minta pendapat sahabatku yang lain," jawab Abu bakar.

Abu Bakar kemudian memanggil Zaid bin Tsabit. Kepada Zaid bin Tsabit, dia menyampaikan usulan Umar bin Khaththab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun