Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Duel

8 Maret 2021   08:26 Diperbarui: 8 Maret 2021   08:29 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hai .... Muhammad. Suruh maju jagoanmu!" teriak Utbah bin Rabi'ah, dengan tetap bertolak pinggang.

"Keluarkan tiga orang jagoanmu sekaligus," teriaknya lagi. "Ini adikku Syaibah ..." teriak Utbah seraya merentangkan tangan kirinya, kemudian, "Dan ini anakku Walid ...." Dia merentangkan tangan kanannya.

Syaibah bin Rabi'ah dan Walid bin Utbah pun maju mensejajarkan diri di kanan dan kiri Utbah bin Rabi'ah.

Dari barisan pasukan Muslim keluar tiga orang pemuda, semuanya dari golongan Anshar. Auf dan Mu'awidz, keduanya bersaudara putra dari al-Harits, dan yang ketiga Abdullah bin Rawahah. Mereka memposisikan diri di hadapan Utbah, Syaibah dan Walid.

"Heh, siapa kalian?" Utbah bertanya, memandang remeh ketiga pemuda Anshar itu.

"Kami pemuda-pemuda Madinah yang akan melindungi dan membela Rasulullah," jawab Abdullah bin Rawahah.

"Heh, Aku tidak mengenal kalian! Aku tidak ada urusan dengan orang-orang Yatsrib," hardik Utbah bin Rabi'ah. Kemudian berteriak ke arah Rasulullah , "Hai Muhammad, aku ingin orang-orang yang sebanding denganku."

"Kalian bertiga mundurlah!" Rasulullah berteriak. Ketiganya pun kemudian berbalik dan kembali ke barisan.

Rasulullah menoleh ke arah Hamzah bin Abdul Muthalib dan mengangguk saat Hamzah berpaling padanya. Paham dengan maksud Rasulullah, Hamzah pun maju dan diikuti oleh Bilal bin Rabah. Tapi Hamzah menahan dada Bilal bin Rabah untuk menghentikan langkahnya.

"Bukan kamu!" kata Hamzah bin Abdul Muthalib.

"Ubaidah," Hamzah menunjuk Ubaidah bin al-Harits, "Aku sendiri, dan Ali yang akan maju," Hamzah menoleh ke arah Rasulullah seolah meminta persetujuan. Rasulullah mengangguk tanda setuju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun