Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membuktikan Teori Konspirasi dari Kasus Partai Demokrat

6 Maret 2021   19:08 Diperbarui: 6 Maret 2021   20:28 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata benar dan salah di atas maksudnya adalah benar secara nilai (agama) atau kita sebut saja al-haq, dan kata salah maksudnya sesuatu yang salah secara agama atau kita sebut saja al-bathil.

Dalam Islam, perang antara al-haq dan al-bathil sebenarnya sudah terjadi sejak manusia itu sendiri diciptakan. Sejak Nabi Adam AS diciptakan.

Setelah Allah swt. menciptakan Nabi Adam AS, kemudian Allah SWT menyuruh para malaikat untuk bersujud kepadanya. Karena karakter malaikat tidak pernah mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya, mereka pun bersujud kepada Nabi Adam AS. Hanya satu yang tidak mau bersujud kepada Nabi Adam AS, yaitu iblis. Peristiwa ini dijelaskan dalam al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 34,

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (QS. Al-Baqarah: 34)

Allah SWT kemudian menginterogasi iblis, kiranya alasan apa yang menyebabkannya tidak mau bersujud kepada Nabi Adam AS.

Allah berfirman, "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" (QS. Al-A'raaf: 12)

Lalu iblis menjawab, "Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. Al-A'raaf: 12)

Mendengar jawaban iblis yang menunjukkan kesombongan, Allah SWT pun marah lalu dia mengusir iblis, melaknatnya menjadi makhluk yang hina.

Allah berfirman, "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah! sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". (QS. Al-A'raaf: 13)

Kalimat pengusiran ini kemudian diulangi di ayat berikutnya. Bahkan pengusiran kali ini dengan kalimat bernada tekanan keras, "Enyahlah engkau!". Iblis pun keluar dalam keadaan hina dan terusir, dan kemudian dijauhkan dari rahmat Allah dan kelak akan dimasukkan ke dalam neraka.

Allah berfirman, "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir.  Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya." (QS. Al-A'raaf: 18)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun