Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Musibah Pasti Bisa Dilalui

25 Januari 2021   14:01 Diperbarui: 25 Januari 2021   14:20 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/Tausiyahcinta

Beberapa hari yang lalu saya menulis di sini tentang ketenangan yang mahal. Saya menuliskan betapa sulitnya sekarang mendapatkan ketenangan hidup. Berbagai peristiwa seolah telah menyelimuti hidup kita saat ini dengan segala berbagai bentuk kecemasan. Yang mau baca tulisan lengkapnya, monggo di sini.

Ketenangan hidup bisa digapai manakala ketenangan hati dimiliki. Dalam tulisan kemarin, saya menemukan rahasia untuk memiliki ketenangan hati, yaitu dengan mengingat dua nama Allah Swt (asma ul-husna).

Dalam pencarian berikutnya terkait dengan bagaimana ketenangan hati bisa didapat dengan berzikir, saya pun kemudian menemukan satu kalimat dalam al-Qur'an. Kalimat yang - bagi saya pribadi - sangat membantu membangkitkan optimisme saat menghadapai berbagai musibah.

Kalimat tersebut ada di bagian awal dari ayat terakhir surat al-Baqarah. Bunyi kalimatnya sebagai berikut,

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...."

Saat kita kelas tiga SMP atau kelas sembilan, saat kita ujian akhir, kita tidak pernah protes dengan sulitnya soal-soal ujian, apalagi meminta diberi soal untuk kelas enam SD. Karena kita menyadari, memang itu soal buat kita.

Begitupun saat kita kelas tiga SMA atau kelas 12, saat kita ujian akhir, kita tidak pernah protes dengan sulitnya soal-soal ujian, apalagi meminta diberi soal untuk kelas tiga SMP. Karena kita menyadari, memang itu soal buat kita.

Kita menerima semua soal ujian, sesulit apa pun, karena kita tahu bahwa Tim yang membuat soal itu sudah membuat soal yang sesuai dengan kemampuan siswa. Tidak mungkin mereka membuat soal untuk siswa kelas sembilan dengan bobot untuk kelas dua belas.

Kita menerima soal ujian yang ada di hadapan kita, karena kita dianggap mampu menjawabnya. Begitu yang saya pahami dari kalimat yang terdapat di ayat 286 surat al-Baqarah itu.

Kita baca lagi bunyi kalimatnya.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

Allah Swt tidak akan pernah memberi beban kepada seorang hambanya, baik beban berupa musibah, berupa amanah, atau berupa tugas, kecuali si hamba tersebut sanggup memikul beban tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun