Karena ada hukum alam yang lain. bahwa, yang kuat akan menang melawan yang lemah. Itu yang perlu dipahami saat memaknai ungkapan di atas.
Rasulullah itu sebagai qudwah, figur yang harus dicontoh. Maka, Beliau memberi contoh. Bagaimana saat sedang dalam posisi lemah, walaupun di pihak yang benar, harus berhadapan dengan kekuatan jahat. Apalagi kekuatan itu superior.
Jadi tahu dirilah, jangan mentang sedang berada di jalan yang benar. Main serobot saja, padahal di hadapan ada kekuatan jahat yang dahsyat.
Seperti terlihat di gambar berikut.
Tahu diri dan menepi adalah pilihan yang tepat.
~Urip Widodo~