Mohon tunggu...
Urip Hidayat
Urip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis pemula, dan pemikir

Mengajar bahasa Inggris di SDN CIPINANG 05 , pengelola kursus percakapan bahasa Inggris Hi-5, anggota KKG guru bahasa Inggris SD Prov. DKI Jakarta, EFT+ PGRI, Guru Ahli, World Peace Organization

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

#2 Berkah Cinta Guru Honorer

8 Mei 2022   09:50 Diperbarui: 8 Mei 2022   09:57 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore itu sehabis sholat ashar berjamaah aku sengaja belum meninggalkan ruang utama mesjid karena ingin berbincang dengan beberapa teman dari jamaah mesjid Al Anshor Karawaci Tangerang.

Di tengah-tengah kami sedang asyik berbincang masuklah rombongan anak-anak kecil murid TPA Al Anshor ke dalam mesjid seketika ruangan ramai oleh suara anak-anak TPA tersebut. Ku lihat sekilas ada 2 orang ustadzah muda yang sedang mengatur anak-anak agar bisa berbaris dengan rapih dan teratur.

"Anak sholeh soleha" kata salah satu dari ustadzah muda.

"Siap!" jawab anak" serempak.

"Ayo sekarang kalian baris yang rapi dulu ya dan jangan ada yang bersuara. Kita akan praktik sholat ashar berjamaah." kata ustadzah berkerudung merah yang hitam manis berhidung mancung berperawakan mungil dan langsing.

Aku pun sekilas melihat dirinya dan melemparkan senyum sekedarnya. Dan diapun membalas  dengan senyum manisnya. Deg...deg...ser... tiba-tiba ada suatu perasaan yang menggebu di dalam hati ini. Tapi aku tetap berusaha cool (padahal di dalam hati sudah mulai ada rasa kagum).

Beberapa saat di tengah-tengah obrolan kami, sesekali aku curi-curi pandang ke ustadzah muda yang sedang mengawasi anak-anak praktik sholat itu. 

Entah perasaan ku saja atau memang dia juga melayangkan pandangannya kea rah ku dan melemparkan senyumannya yang manis itu (waduh jadi teringat nostalgia waktu bertemu saat pandangan pertama nih. Hehehe…). 

Oh iya sebetulnya aku dulu adalah seorang yang introvert agak tertutup tidak mudah bersosialisasi jadi untuk bisa melakukan pertemanan harus loading agak lama dulu (seperti komputer zaman jebod aja ya pake lola alias loading lama. Hehehe…). Iya memang watak asli pembawaan dari lahirnya seperti itu jadi tidak akan memulai obrolan jika tidak ditanya atau disapa terlebih dahulu.

Lebih banyak mendengarkan obrolan orang lain daripada berbicara sekedar untuk berkomentar apalagi berkata-kata panjang lebar (bukan tipe aku itu). Teman ku tidak terlalu banyak saat itu mungkin bisa dihitung dengan jari, ya karena sifat ku yang tertutup dan memilih teman yang kira-kira cocok dan nyaman dengan ku.

Oh iya aku dan ayang embeb moment pertama kali kita bertemu di tahun 2002. Umur ku saat itu 23 tahun dan dia 22 (kata Bang Haji Rhoma darah muda) ya kita masih semangat dan menggebu-gebu untuk menggapai cita-cita dan mimpi-mimpi di masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun