Mohon tunggu...
Urip Hidayat
Urip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis pemula, dan pemikir

Mengajar bahasa Inggris di SDN CIPINANG 05 , pengelola kursus percakapan bahasa Inggris Hi-5, anggota KKG guru bahasa Inggris SD Prov. DKI Jakarta, EFT+ PGRI, Guru Ahli, World Peace Organization

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

#2 Berkah Cinta Guru Honorer

8 Mei 2022   09:50 Diperbarui: 8 Mei 2022   09:57 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku masih menjadi guru honorer Bahasa Inggris di SDN Karawaci 20 di Tangerang waktu itu dan bergaji Rp 75.000,- dari hasil mengajar Bahasa Inggris di sekolah tersebut. 

Sedangkan my honey bunny sweety pumpkin waktu itu berprofesi sebagai guru mengaji di TPA Al Anshor dan menjadi freelancer sebagai penjaga rental komputer. Sebelumnya dia pernah bekerja di pabrik sepatu selama setahun setelah itu dirumahkan karena pabriknya pailit.

Tuhan memang punya cara yang misterius dan unik untuk memilihkan jodoh untuk kita. Ada yang sudah berusaha mencari jodoh kemana-mana ke beberapa tempat yang jauh, eh katemu jodoh pasangan hidupnya ya tetangga dekatnya. Ada yang sudah berpacaran lama bertahun-tahun dengan teman dekat, eh ternyata ditinggal kawin dan mendapatkan jodoh teman dekat kita sendiri (aduh sakit ga sih ditelikung sama teman sendiri. 

Sakitnya tuh di sini di dalam hati ku… sambil nyanyi). Nah kalau kisah cinta ku ya tidak terlalu seru-seru amat sih seperti drama korea atau sinetron Ikatan Cinta yang lagi digandrungi sama emak-emak dan gadis-gadis abg sekarang ini. 

Diawali dengan pertemuan dan pandangan pertama, saling memandang, saling lempar senyum dan berlanjut saling tukar nomor telepon, jalan bareng ke rumah saudara, teman, ke taman atau bioskop, rutinitas akhir pekan Sabtu malam berkunjung ke rumah camer (calon mertua) dengan membawa buah tangan (pencitraan kalau zaman sekarang) supaya calon mertua merestui hubungan dan memberikan kesan yang baik dan bisa melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan nantinya. Tapi ga sampe diajak main catur sih sama calon bapak mertua, mungkin karena tahu calon mantunya ini kalem pendiem banget (diam-diam mengahanyutkan uhuy…).

Biasanya kalau aku menyambangi rumah calon mertua itu setelah sholat maghrib. Di dekat rumahnya ada masjid Nurul Ikhlas tempat aku sholat berjamaah sebelum apel ke rumah si doi. 

Setelah sholat maghrib barulah aku ke rumahnya dan si dia sudah menunggu di teras rumah sambil menggosok dan mendengarkan musik merdu tentang cinta dari radio tape yang dinyalakannya.

Jadi katanya kalau ditemanin ngobrol sambil mendengarkan music menyetrikanya itu tidak terasa. Tumpukan baju yang menggunung  itu bisa diselesaikan dalam waktu 3 jam disambi kita ngobrol ngalor ngidul tentang apa saja dan masa depan kita.

Singkat cerita, hubungan saya dan dia semakin dekat dan kita berencana akan melanjutkan hubungan ini ke pernikahan tapi ada sedikit masalah yang mengganjal. Calon ibu mertua sudah setuju dengan aku dan memberikan izin kalau aku nanti melamar anaknya untuk dipersunting menjadi istri tapi calon bapak mertua masih ragu karena penghasilan ku yang masih jauh dari standar layak untuk menafkahi anaknya. Pernah suatu saat soul mate ku cerita kalau dia ditanya papanya.

“Fit kamu serius sama si Urip?”

“Iya Pa.” kata dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun