Mohon tunggu...
Uriutu Djaper
Uriutu Djaper Mohon Tunggu... Jurnalis - Bekerja sebagai wartawan di media online Borneonews.co.id

menikmati pekerjaan sebagai penulis atau wartawan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ini Desa yang Pernah Menjadi Tulang Punggung Perekonomian dan Pendidikan di Era 1960

28 Mei 2018   17:12 Diperbarui: 28 Mei 2018   17:27 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baju Putih pakai kacamata Bubun Andreas Djaper. Dok.pribadi

Ini Desa Yang Pernah Menjadi Tulang Punggung Perekonomian Dan Pendidikan Di Era 1960
Desa Bundar satu-satunya desa pusat pendidikan dan perekonomian di Kecamatan Dusun Utara di era tahun 1960 hingga tahun 2001.

Dari tahun 1960 tersebut, hanya desa Bundar satu-satunya memiliki pasar mingguan yakni hari Selasa dan Rabu. Tak hanya itu, desa Bundar juga tempat jual beli karet getah warga seputaran di Kecamatan Dusun Utara.

Bahkan ditahun 1970 yang lalu, satu satunya desa yang memiliki tiga sekolah dasar negeri dan satu SLTP swasta. Sekolah tersebut yakni, SDN Bundar I, SDN Bundar II dan SD Inpres.

Karena hanya Desa Bundar yang memiliki pasar desa, tempat jual beli karet dan sekolah. Maka warga desa lainnya seperti desa hingan, maruga, gunung rantau, tamparak layung, rampa mea, panarukan, hulu tampang, reong, mantarem dan sekitarnya  baik bersekolah maupun jual beli ke Desa Bundar.

"Jadi banyak anak-anak yang bersekolah serta warga berbelanja dan menjaul hasil perekonomiannya kedesa Bundar," kata tokoh warga Bundar Bubun Andreas Djaper (73). Senin (28/5/2018).

Ia menceritakan, seiring berjalannya waktu, pada tahun 1975 SMP swasta Bundar naik statusnya menjadi SMP Negeri. Bahkan, pada tahun 1984 dibangun SMAS Tanjung Pinang Bundar.

Dengan didirikan SMA swasta ibu kota kecamatan pun kalah dari segi pendidikan. Hal itu lantaran hanya Desa Bundar yang memiliki SMA di Desa se Barsel.

"Desa Bundar pun diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten dengan berbagai fasilitas dibangun, mulai dari PDAM, PLTD siang malam, jaringan telepon bahkan SMA-nya sudah Negeri," tutur dia.

Namun lanjut dia, saat ini semua itu seolah-olah sirna bak ditelan bumi. Bagaimana tidak, meski memiliki fasilitas desa lengkap tapi harapan masyarakat desa Bundar dan sekitarnya masih belum terpenuhi yakni pemekaran kecamatan. (URIUTU DJAPER).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun