Mohon tunggu...
Urfiyah NadiyahFillah
Urfiyah NadiyahFillah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

PIAUD FITK 2K19/UINMALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mari Mempelajari Teori Perkembangan Vygotsky

1 Mei 2021   10:48 Diperbarui: 1 Mei 2021   10:51 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Vygotsky (1896-1934) seorang ahli di bidang psikologi sosial. Teori perkembangannya ini dikenal dengan sociacultural-revolution atau teori revolusi sosiokultural. Pandangang vygotsky ini berlawanan dengan pandangan yang telah dikemukakan oleh piaget, dimana anak-anak mengembangkan kecerdasan dan bahasa mereka sendiri. Menurut vygotsky, perkembangan anak didukung oleh interaksi sosialnya antara lain perkembangan mental, sosial dan juga bahasa. Menurutnya, kognitif anak-anak tumbuh tidak hanya melalui tindakan terhadap objek saja, melainkan disebabkan juga oleh interaksi baik dengan teman sebayanya, maupun dengan orang dewasa. Anak-anak dapat membangun keterampilannya serta memperoleh pengetahuan melalui guru, sedangkan dari teman sebaya nya yang telah menguasai suatu keahlian bisa dipelajari oleh anak-anak lainnya melalui bimbingan secara lisan.

            Bagi vygotsky sendiri proses belajar akan membangkitkan beragam proses perkembangan yang dapat terjadi, hanya dengan anak berinteraksi dengan orang-orang yang ada disekitarnya dan juga ketika anak bekerja sama dengan teman-temannya. Ia menerapkan bahwa anak belajar dengan membutuhkan bantuan orang lain dengan cara bekerjasama dengan orang yang ada di sekitarnya, sehingga nantinya anak lama kelamaan akan mandiri melalui beberapa tingkatan dalam perkembangannya, yakni Actual Development Zone yang disingkat dengan (ADZ) dan Potential Development Zone (PDZ).

            Actual Development Zone (ADZ) merupakan kemampuan kemandirian anak yang diwujudkan dengan cara fungsional, yakni mencakup persepsi, perhatian, sensasi, dan juga kemampuan dalam penyimpanan apapun yang telah diterimanya di lingkungan sosial yang ada disekitarnya. Sedangkan Potential Development Zone (PDZ) merupakan kemampuan meningkatkan kognitif anak dengan cara melalui bantuan orang lain yang ada disekitarnya untuk mempermudah anak dalam belajar. Misalnya, anak belajar matematika dasar dengan pelajaran berhitung, anak masih perlu bantuan agar bisa untuk memahami konsep penjumlahan atau pengurangan. Nah nantinya anak akan menemukan hasilnya dengan adanya pemahaman yang diberikan pada anak secara mandiri, maka suatu saat anak dapat mengerjakannya sendiri. Vygotsky menekankan bahwa anak secara aktif menyusun pengetahuannya, tetapi menurut vygotsky fungsi mental anak-anak memiliki koneksi-koneksi sosial. Dalam perkembangan kognitif anak menurut teori vygotsky orang lain dan bahasa memegang peranan yang penting.

          Salah satu konsep terpenting vygotsky menurut para ahli pendidikan anak usia dini adalah tentang zona perkembangan proksimal atau yang lebih dikenal (zone of proximal development ZPD) merupakan istilah yang dipakai oleh vygotsky sebagai rangkaian tugas yang terlalu sulit untuk bisa dikuasai oleh anak-anak namun bisa juga mulai dipelajari dari bantuan serta bimbingan yang dilakukan baik oleh orang dewasa maupun oleh anak-anak yang sudah mahir. Nah secara ringkas ZPD ini mewakili jangkauan tugas yang tidak bisa dilakukan sendiri oleh anak- anak, namun bisa dilakukan jika dibantu oleh orang dewasa yang lebih kompeten misalnya guru, orang tua, atau bisa juga dibantu oleh teman sebayanya. Anak- anak bisa mengerjakan tugas-tugas di bawah ZPD dan anak juga belum mampu mempelajari konsep, tugas, dan informasi di atas ZPD walaupun sudah dibantu. Vygotsky yakin kalau proses belajar dan perkembangan adalah proses dinamis dan interaktif.

            Contoh dari zona perkembangan proksimal atau ZPD, ada seseorang bernama sabela yang berusia 5 tahun. Ia mendorong kereta belanja melalui area rumahnya. Gurunya telah memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh sabela. Terlihat sabela sedang meletakkan buah di keranjang yang kecil dan bahan makanan yang lainnya diletakkannya di bagian keranjang yang besar di keretanya. Guru itu terus memperhatikannya sejak beberapa minggu sebelumnya, kemudian ia berfikir bahwa mungkin anak ini mampu untuk mengklasifikasikan pada kategori dengan bersamaan. Lalu dibawalah kranjang tersebut ke kasir dan sabela berpura-pura menjadi kasir, ia mengklasifikasikan barang belanjaan sesuai dengan jenisnya ke dalam kantong plastik. Ternyata setelah diperhatikan oleh guru bahwa kemampuan anak membuat klasifikasi ini masih rendah, antara buah dan non buah. Dengan bantuan guru maka anak tersebut mampu mengklasifikasikan yang lebih tinggi.

          Intersubjektivitas adalah konsep kedua paham Vygotsky. Intersubjektivitas ini didasarkan bahwa individu telah memahami mengenai tugas, masalah, ataupun pembicaraan dengan pemahaman subjektif mereka masing-masing, jika kemudian nantinya mereka akan mendiskusikan dari sudut pandang mereka yang berbeda- beda, maka pemahaman bersama nantinya akan dapat dicapai. Dengan kata lain, dalam hal berkomunikasi partisipan mungkin bisa mencapai pemahaman yang telah disepakati bersama atau intersubjektif.

          Gagasan intersubjektif sama halnya dengan teori piaget, bahwa ketidakseimbangan memulai tahap asimilasi, dan akomodasi, akibatnya skema-skema baru berkembang. Vygotsky juga menyakini bahwa sebagai hasil dari proses kolaborasi guru-siswa dalam memecahkan masalah, ketika guru tidak bersamanya. Seperti yang sudah dikatan vygotsky, "anak terus berada dalam proses kolaborasi walaupun guru tidak sedang bersamanya. Vygotsky, menyakini bahwa nilai- nilai sosial dan budaya ruang kelas berperan penting dalam proses belajar anak.

            Konsep yang berkaitan dengan ZPD merupakan konsep Scaffolding yakni perubahan pada tingkatan dukungan pada anak. Setelah melewati beberapa kursus pada setiap sesi pengajaran, orang yang lebih ahli atau guru dan teman sebaya yang lebih mahir dapat menyesuaikan jumlah untuk pendampingan dalam memantapkan kemampuan anak. Apabila murid belajar tugas yang baru, maka orang yang lebih ahli dapat menggunakan intruksinya secara langsung. Setelah kompetensi murid mengalami peningkatan maka pendampingan sebaiknya dikurangi.

            Vygotsky mempunyai pandangan bahwa anak-anak itu kaya akan konsep tetapi tidak secara sitematis, masih acak dan juga secara spontan. Dalam dialog, konsep-konsep tersebut bisa dipertemukan dengan bimbingan secara sistematis, logis, serta rasional. Penggunaan dialog sebagai alat scaffolding adalah bentuk contoh peran penting bahasa dalam perkembangan anak. Vygotsky berpendapat bahwa, anak menggunakan pembicaraan bukan hanya untuk komunikasi saja, melainkan juga dapat membantu mereka dalam menyelesaikan tugas. Ia yakin bahwa anak usia dini menggunakan bahasa untuk merencanakan, serta untuk membimbing dan juga memonitor perilaku mereka.

            Penggunaan bahasa sebagai kemandirian pribadi disebut dengan kemampuan private speech. Piaget berpendapat bahwa kemampuan private speech sifatnya egosentris dan tidak matang, tetapi berbeda dengan pendapat vygotsky bahwa hal tersebut merupakan alat yang penting bagi pikiran selama pada masa tahun-tahun awal kanak-kanak. Ia mengatakan bahwa bahasa dan pikiran pada mulanya berkembang secara terpisah dan kemudian akan menyatu.  Vygotsky percaya bahwa anak yang kerap kali menggunakan private speech akan lebih kompeten dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan. Vygotsky berpendapat bahwa private speech akan menunjukkan transisi awal untuk menjadi lebih komunikatif secara sosial. Ia meyakini bahwa ketika anak bicara pada dirinya sendiri, maka mereka menggunakan bahasa untuk menata perilaku dan juga membimbing mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun