Mohon tunggu...
Urfiyah NadiyahFillah
Urfiyah NadiyahFillah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

PIAUD FITK 2K19/UINMALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manfaat Mendongeng untuk Anak

12 November 2019   23:13 Diperbarui: 12 November 2019   23:14 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebuah penelitian baru CBS menyarankan, kegiatan mendongeng dapat membantu anak mengatasi Attention Deficit Disorder (ADD) Yaitu gangguan pemusatan perhatian anak dan hiperaktivitas. 

Mendongeng menjadi pilihan menarik untuk jalur pengobatan karena tidak semua orang tua memilih jalur pengobatan dan kegiatan mendongeng ini bisa menjadi pilihan yang sederhana dan menarik yang tidak menimbulkan efek negatif. Maharrani, Anindhita. 2018. Mendongeng Bantu Atasi Anak Hiperaktif.beritagar.id

            Penyakit ADD adalah suatu gangguan perkembangan saraf pada anak yang paling umum ,penyakit ini didiagnosis terjadi pada anak-anak tetapi kondisi ini sering terbawa sampai dewasa.Gejala pada (ADD) Yaitu merasa kesulitan memperhatikan dan mengendalikan diri dari perilaku implusifnya. 

Selain itu gejalanya berupa  sering melamun atau sering terdistraksi dan sering lupa.Mereka juga seringkali mengalami kegelisahan, sulit menahan godaan,terlalu banyak bicara, ceroboh, sering membuat kesalahan dan tidak bisa bergaul.Menurut science daily dalam penelitiannya menunnjukkan, gangguan defisit mungkin merupakan hasil dari disfungsi dalam gen yang membantu wilayah otak untuk berkomunikasi. Maharrani, Anindhita. 2018. Mendongeng Bantu Atasi Anak Hiperaktif. Beritagar.id

            Gen ini berfungsi dalam mempertahankan tingkat neurotransmitter yang sehat di otak, sehingga mengakibatkan keseimbangan di area otak dan menyebabkan gangguan dalam pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.

Untuk mengatasi gangguan ini masih belum ada informasi dan pengobatan. Tetapi dalam penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal pediatrics menunjukkan, cara memerangi penyakit ADD dengan cara mendongeng pada anak Maharrani, Anindhita. 2018. Mendongeng Bantu Atasi Anak Hiperaktif.beritagar.id

            Keuntungan kebiasaan ayah mendongeng untuk anak ,terutama pada usia prasekolah menjadikan anak lebih siap untuk sekolah dan membuatnya berperilaku lebih baik. 

Studi baru menemukan bahwa keterlibatan ayah dalam pola pengasuhan anak dapat menguntungkan buat ayah dan anak. Ayah memegang peran penting dalam perkembangan sosial,emosional,dan perilaku. 

Orang tua didorong terampil memberikan pujian pada anak sehingga anak terdorong untuk menjadi pendongeng aktif. Selain untuk membangun interaksi antara anak dan ayah serta membangun kesiapan sekolah anak. Ketika dirumah ayah didorong untuk berlatih dan menerapkan strategi yang lebih baik ketika membaca bersama. Ralie, Zoraya. 2017. Ayah Mendongeng Buat Anak Lebih Cerdas.beritagar.id

            Bagi anak-anak, media yang menyenangkan adalah bercerita dan dapat digunakan untuk mempelajari hal-hal baru, begitupun dengan dongeng meski bukan kisah nyata. Manfaat dari mendongeng tidak boleh diremehkan, seperti yang dipercaya oleh wiwie Tofani dalam anggota komunitas Ayo Dongeng Indonesia (AyoDI). Jangan Remehkan Kekuatan Mendongeng. 2017. (Online). https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/jangan-remehkan-kekuatan-mendongeng.  Diakses pada tanggal 09 november 2019.

            WIWIE adalah seorang ibu rumah tangga yang perhatian terhadap dunia pendidikan anak semata wayangnya, yang mengantarkanya ke dunia dongeng.waktu itu,ia melihat  perjalanan komunitas dongeng dan efek positif dari dongeng yang membuatnya tertarik untuk mengikuti workshop dongeng dan akhirnya menekuni dunia dongeng. Menurut wiwie anak perlu ditanamkan ingatannya melalui kegiatan mendongeng karena baginya menanamkan ingatan anak harus dibantu dengan kata-kata yang mudah difahami anak. Melalui dongeng, orang tua bisa memberi nasihat pada anak, ia bergabung dengan komunitas mendongeng sejak 1,5 tahun. Ia sadar bahwa dongeng memberi kekuatan berupa kebahagiaan. Waktu ia mendongeng bersama komunitasnya bersama anak difabel dan pasien anak thalessemia, ia menyaksikan respon positif dari anak, yaitu senyuman dan tawa.Respon positif itu tidak hanya terjadi pada anak-anak tersebut tetapi juga terjadi pada buah hatinya sendiri karena setiap kegiatan sosial mendongeng wiwie selalu membawa buah hatinya ,yang  hasilnya dapat melatih imajinasi anak dan mampu untuk menguasai emosinya.Membicarakan soal emosi, wiwie mempunya solusi tersendiri yaitu dengan menjadikan dongeng sebagai sarana untuk menenangkan anak ketika emosi. Ia  menyimpulkan bahwa kegiatan mendongeng tidak hanya dilakukan ketika malam hari menjelang tidur tetapi bisa dilakukan kapan saja. Jangan Remehkan Kekuatan Mendongeng. 2017. (Online). https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/jangan-remehkan-kekuatan-mendongeng.  Diakses pada tanggal 09 november 2019.

             Wiwie kerap memberikan dongeng berdasarkan cerita sehari-hari yang identik dengan kehidupan anak, kisah keteladanan nabi  maupun dongeng putri dan raja. Untuk temanya ia sering kali mendongeng dengan tema kejujuran dan berbagai nilai kebaikan. Tidak lupa setelah mengakhiri cerita disampaikan pada anak bahwa cerita ini hanya ada di dunia khayalan jadi diambil maknanya saja.mendongeng juga sebagai sarana pembelajaran moral  untuk menumbuhkan budaya membaca pada anak. Semakin sering mendongeng dengan media buku, anak akan semakin dekat dengan buku dan minat membaca semakin meningkat. Menularkan dan meningkatkan minat baca pada anak juga perlu dilakukan dengan cara mendonasikan buku yang dapat meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, seperti buku dongeng Nusantara,pengetahuan umum,dan buku dongeng internasional keperpustakaan sekolah dasar yang tersebar di daerah seluruh indonesia. Jangan Remehkan Kekuatan Mendongeng. 2017. (Online). https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/jangan-remehkan-kekuatan-mendongeng.  Diakses pada tanggal 09 november 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun