Kenyataannya banyak industri yang belum terpenuhi kebutuhan posisi yang dibutuhkan. Padahal fresh Graduate sangat berlimpah setiap tahunnya.
Mengapa bisa terjadi seperti itu ? Dimana letak kesalahan systemnya ? Apakah industri yang terlalu tinggi meminta kreterianya ? Ataukan Universitas yang menghasilkan S1 yang belum siap pakai. Mari kita kaji bersama sama yang objectif.
Pertama kita kaji apakah system kurilulum mungkin sudah tidak sesuai dengan kebutuhan industri ?
Saya ambil acak S1 dari berbagai Universitas di Indonesia ,salah satu Universitas bergengsi misalnya , disana mahasiswa smester 1 jurusan Engeenering , sudah mulai ditugaskan untuk magang  berkerja sama dengan swasta , evaluasi perkembangan industri agar disesuaikan dengan kurilulum, selama satu bulan. Kemudian smester 7 kembali magang. Sehingga mahasiswa mendapatkan wawasan perkembangan terbaru dari industri tersebut. Dan Universitas juga mengundang pemilik industri tersebut untuk menjadi dosen tamu mengajar di Universitas tsb.
Maksudnya mengundang agar mahasiswa tahu bagaimana cara meng-aplikasi ilmu yang sudah diperoleh dibangku kuliah . Banyak insight mahasiswa sebagai bekal bila kelak jadi profesional atau pebisnis.
Lebih jauh lagi mahasiswa tersebut diberi tugas menyelesaikan permasalahn didalam industri tersebut sesuai dengan aplikasi ilmunya.
Pertanyaannya : Sudahkah universitas2 lainnya memakai methode seperti itu ? Sehingga mahasiswa baru saja smester 8 sudah banyak industri yang memesan berkerja. Â
Kita sangat prihatin dengan kondisi seperti ini . Sepertinya Indonesia inflasi S1, tapi S1 yang belum siap pakai . Apakah tanggung jawab Universitas hanya sebatas selesai kuliah dan diwisuda ? tapi tidak mampu bersaing didalam memperrebutkan posisi yang dibutuhkan pihak industri.
Itu PR bagi pemerintah dan para Rektor/pendidik. Masa depan negara Indonesia adalah ditangan mereka2 itu Fresh Graduate Now...
Saya sebagai seorang Psycholog yang sering mengadakan Psycho Test untuk calon2 memenuhi  posisi yang dibutuhkan perusahaan , sering merasa tertegun , dari sekian banyak yang mengikuti test tidak semua bisa memenuhi persyaratan , itupun belum dialuner dengan test2 yang khususnya.
Sekian ini hanya opini saya , sebagai pensiunan......