Mohon tunggu...
Uphiy Al Fathiin
Uphiy Al Fathiin Mohon Tunggu... -

Sedang belajar menulis dan berproses menjadi penulis yg baik. Kritik dan saran yg membangun sangat dibutuhkan😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suram

6 April 2017   08:30 Diperbarui: 6 April 2017   16:30 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat langit yang tercipta serasa runtuh rata dengan tanah. Dan yang tersisa hanyalah puing-puing harapan.

Adakah di dunia ini manusia yang tak punya beban di pundaknya? Jika ada, sisakan satu saja untukku. Akan aku bagi beban di pundak ini dengannya.Adakah tangan Kosong untuk aku gandeng di saat aku kehilangan pegangan. Adakah bahu tak berpenghuni untuk aku bersandar.

Istana yang diimpikan semua orang, yang hadir dihadanku, dalam sekejap sirna entah kemana, terlahap pahitnya kenyataan. Cahaya-cahaya yang menerangi malamku padam tertiup badai. Semua terasa gelap. Menyergap. Meyesakkan dada. Ruangan yang luas menyempit menghimpit tak menyisakan sedikitpun udara. Rasanya aku ingin terbang ke dunia sebelah lalu membebaskan diri....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun