Mohon tunggu...
Untung Wahyudi
Untung Wahyudi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas di Beberapa Media Cetak dan Online

Penulis lepas di sejumlah media cetak dan online

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menjadi Guru Berkarakter ala Muhammad SAW

14 September 2022   23:09 Diperbarui: 14 September 2022   23:14 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Muhammad Sang Guru karya Abdul Fattah Abu Ghuddah (Dokpri)

Dari waktu ke waktu, dunia pendidikan semakin berkembang. Perkembangan zaman di era teknologi dan informasi saat ini membawa dampak ke berbagai bidang, termasuk dunia pendidikan. Karena itu, banyak inovasi dan perubahan yang dilakukan oleh para pemangku pendidikan di negeri ini.

Baru-baru ini, kurikulum pendidikan kembali berubah. Jika sebelumnya menggunakan Kurikulum 2013, sejak tahun pelajaran 2022/2023, satuan pendidikan di Tanah Air dituntut untuk menggunakan kurikulum terbaru yakni Kurikulum Merdeka. Sebagaimana disampaikan Mendikbudristek Nadiem Makarim, Kurikulum Merdeka perlu diterapkan agar siswa bisa lebih merdeka memilih materi pelajaran yang sesuai dengan minat dan kompetensinya.

Berbicara tentang kurikulum pendidikan yang cukup sering berganti, sebenarnya peran guru dalam mendidik dan mengajar siswa juga dibutuhkan. Untuk mencetak siswa yang cerdas dan berkarakter, dibutuhkan kemampuan guru yang bisa memahami karakter setiap siswanya. Karena siswa memiliki karakter atau pribadi yang berbeda. Maka, guru harus bisa mengajar dan mendidik sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.

Dalam buku Muhammad Sang Guru, Abdul Fattah Abu Ghuddah memaparkan berbagai metode pengajaran yang relevan dengan kebutuhan dan karakter siswa. Penulis menjelaskan bahwa, Nabi Muhammad Saw., sangat memperhatikan kepribadian masing-masing peserta didik, baik yang mau belajar maupun hanya bertanya. Beliau mengajari setiap orang sesuai kadar pemahaman dan kedudukannya, serta sangat menjaga perasaan para pelajar pemula. Rasulullah tidak akan mengajarkan kepada pelajar pemula sesuatu yang beliau ajarkan kepada yang telah matang. Beliau juga menjawab setiap pertanyaan sesuai kehendak dan kondisi seorang penanya (hlm. 109).

Dari keterangan yang disampaikan penulis begitu jelas bahwa, seorang guru harus bisa membedakan tingkat pemahaman para peserta didiknya. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Abu Thalib al-Makki, "Bagi murid yang pemahamannya masih dangkal, haruslah diberikan materi yang benar-benar jelas dan sesuai dengan kondisi intelektualnya." (hlm. 115).

Metode lain yang diajarkan Nabi Muhammad adalah menguji untuk mengapresiasi murid. Hal ini lazim dilakukan oleh guru untuk mengetahui kadar kemampuan dan keberhasilan murid dalam menangkap materi yang disampaikan guru.

Rasulullah pun kerap menguji kapasitas keilmuan sebagian sahabatnya dengan cara menanyakan suatu ilmu kepada mereka. Beliau melakukannya untuk mengetahui sejauh mana kecerdasan dan pengetahuan mereka. Jika jawaban mereka benar, Rasulullah akan memuji dan mengapresiasi mereka. Biasanya, apresiasi Rasul itu dilakukan dengan menepuk dada mereka sebagai tanda bahwa mereka berhak mendapatkan rasa cinta dan penghormatan dari beliau atas jawabannya yang baik (hlm. 247).

Ada banyak metode pendidikan dan pengajaran yang diajarkan Nabi Muhammad dalam buku yang diterjemahkan dari kitab Ar-Rasul al-Mu'allim wa Asalibuhu fi at-Ta'lim ini. Buku ini sangat bermanfaat dan penting dibaca oleh guru atau siapa saja yang tertarik berkecimpung dalam dunia pendidikan. Lewat buku ini, Rasulullah Saw. mengajak siapa pun, terutama para guru, untuk menjadi guru yang berkarakter, berdedikasi tinggi, dan tak lelah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada murid-muridnya.

Data Buku:

Judul      : Muhammad Sang Guru

Penulis   : Abdul Fattah Abu Ghuddah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun