Mohon tunggu...
Untung Sudrajad
Untung Sudrajad Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Hobi membaca artikel Ekonomi dan Politik, Novel, Cerpen dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pengembangan Diri dengan Konsep Kaizen

27 Februari 2023   16:00 Diperbarui: 27 Februari 2023   16:05 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Inilah salah satu prinsip kerja yang digunakan orang Jepang, sebuah disiplin untuk selalu meningkatkan kualitas dengan perbaikan ke arah yang lebih baik, walaupun sedikit demi sedikit, akan tetapi dilakukan secara terus menerus.

Penerapan Kaizen ini di Jepang menghasilkan pertumbuhan yang cukup berarti pada masanya, karena suatu perbaikan 1% jauh lebih baik kalau dilakukan setiap harinya, dan dalam setahun akan menghasilkan pertumbuhan 365% .

Kaizen adalah perbaikan yang dilakukan secara terus menerus atau perbaikan yang berkesinambungan. Disebut berkesinambungan karena tidak pernah berhenti disatu titik tertentu, melainkan terus menerus melakukan perbaikan – perbaikan dan perubahan – perubahan cara kerja, standar produk dan lingkungan sekitarnya.

Masaaki Imai adalah seorang penulis Jepang yang mempopulerkan konsep Kaizen kepada dunia melalui bukunya yang berjudul “Kaizen” dengan tip-tip yang diuraikannya dalam tahapan sebagai berikut:

1. Buang Ide – Ide Konvensional.

Pada dasarnya konsep kaizen itu diluar kebiasaan atau tidak konvensional. Karena itu buang ide – ide konvensional, dengan senantiasa melakukan perbaikan secara terus menerus.

Kita tentu sudah familier dengan produk Jepang yang menerapkan konsep Kaizen ini, produk mobil misalnya, untuk Merek Inova dan Avanza saja hampir tiap tahun selalu mengeluarkan model baru, walaupun perubahannya tidak banyak, akan tetapi selalu ada perbaikan agar lebih nyaman, lebih indah, lebih irit bahan bakar dan lain sebagainya.

2. Pikirkan bagaimana melakukannya, bukan memikirkan kenapa tidak bisa dilakukan.

Kita harus fokus pada target dan perubahan / inovasi yang ingin dicapai. Setelah itu akan bermunculan berbagai cara yang menunjukkan bahwa target dan perubahan yang diinginkan itu sangat mungkin bisa dicapai.

3. Jangan mencari – cari alasan, mulailah menanyakan apa yang sekarang bisa dilakukan.

Harus selalu fokus pada target yang ingin dicapai, kemudian take action. Tidak ada alasan untuk tidak mencoba sesuatu.

4. Tidak perlu sempurna, lakukan saja kendati hanya untuk mencapai 50% dari target.

Begitu kita mendapatkan kesempatan untuk mencapai target, kejarlah kendatipun peluangnya hanya 50%, 89% atau berapapun juga.

5. Perbaiki sekarang jika kita melakukan kesalahan.

Setelah kita sepakat dengan poin 4 diatas, kita harus mengantisipasi perbaikan – perbaikan yang mungkin diperlukan.

6. Sikap bijaksana akan datang jika kita menghadapi kesulitan.

Halangan yang datang kadang tidak bisa kita perkirakan, tetapi jika kita bisa mengatasinya maka kita tampil menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

7. Tanyakan “Kenapa” sampai 5 kali dan cari akar masalahnya.

Cara bertanya seperti itu akan menolong kita menemukan sesuatu, atau memperkuat keyakinan kita terhadap sesuatu.

Setidaknya dengan pertanyaan tersebut kita akan menemukan akar persoalan suatu masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun