Mohon tunggu...
Aniza Ambarwati
Aniza Ambarwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidik, Penulis, dan mahasiswa magister

A critical person who likes reading, writing, studying, and travelling

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hebohnya Perpisahan Taqy-Salma, Jangan Menikah Muda!

18 Maret 2018   14:02 Diperbarui: 18 Maret 2018   15:19 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: ayobuka.com)

Sama hebohnya dengan pernikahan mereka pada tanggal 16 September 2017 lalu, pemberitaan tentang perpisahan mereka pun membuat dunia maya gempar. Tepat pada hari Minggu, 10 Desember 2017, Salmafina resmi mengumumkan keputusannya untuk berpisah dari Taqy Malik. Berita tentang gonjang-ganjing pernikahan mereka yang tidak harmonis sudah beredar sejak 2 minggu pernikahan mereka dimana Salam melalui akun instagramnya kerap menulis hal-hal yang berbau tak sedap. Bahkan berujung dengan penghapusan foto-foto pernikahan mereka.

Hafiz tampan dan gadis muda yang masih berusia 18 tahun ini memang menghebohkan dunia maya dengan keputusan menikah pada usia yang sangat muda. Banyak yang mendoakan dan mensyukuri keputusan baik mereka. Meskipun ada saja yang berkomentar negatif. Apalagi setelah nyinyiran mereka terjadi.

Oke, ini bukan artikel gosip. Disini juga tidak akan membahas panjang lebar seputar kehidupan mereka. Dari kisah mereka, ada pelajaran berharga yang bisa dipetik yaitu jangan menikah hanya semata-mata demi menghindari zina. Menikah muda bukanlah sesuatu yang salah, itu adalah hak masing-masing orang. Tapi ada satu hal yang sering orang lupakan bahwa pernikahan bukan soal pesta sehari menjadi raja dan ratu.

Pernikahan merupakan salah satu perjanjian besar antara manusia dengan Allah diantara 3 perjanjian besar yang disebutkan dalam Al-Quran (Miitsaqan Ghaliizha). Pertama adalah perjanjian antara Allah dengan Bani Israil. Kedua, perjanjian antara Allah dengan RosulNya. Ketiga adalah pernikahan. Maka pernikahan tidak boleh dianggap main-main dan sebatas menghalalkan yang semula diharamkan. Jadi ijab qobul yang diucapkan didepan penghulu dan orang tuamu bukanlah mulut manis merayu gadis. Terkadang membuat janji lebih mudah dari pada menepatinya.

Menyegerakan menikah memang baik tapi bukan berarti tergesa-gesa. Pernikahan adalah gerbang baru menuju kehidupan panjang sampai maut menjemput. Bukan hubungan seperti orang pacaran yang tidak cocok sedikit langsung minta putus. Sebelum memutuskan melangkah ke pelaminan, sebaiknya pikirkan dengan masak-masak.

Kesiapan Mental

Dibandingkan segala kesiapan pesta super mewah dan ribuan undangan, kesiapan mental jauh lebih penting. Hentikan khayalan dunia seindah cerita dongeng bahwa kehidupan pernikahan akan selamanya baik-baik saja. Menikah sesungguhnya merupakan tahap keluar dari zona nyaman dimana yang kamu butuhkan adalah kedewasaan dalam menghadapi setiap masalah, entah masalah yang timbul dari kalian atau orang lain. Bahkan seringkali masalah timbul dari pihak ketiga, mertua misalnya.

Keyakinan

Oke, bedakan keyakinan dengan ambisi untuk memiliki seseorang. Keyakinan ini timbul karena kamu mantap memilihnya. Tapi dalam proses pemilihan ini, juga tidak boleh asal-asalan. Mengenal dengan baik pasanganmu adalah hal utama sebelum kamu mantap bersanding bersamanya. Proses mengenal ini bukan melalui pacaran ya! Bagaimanapun pacaran dilarang oleh islam. Ta'aruf adalah proses saling mengenal yang diizikan oleh islam, beda dengan pacaran. Selama masa ta'aruf ini, kenalilah pasangan dengan baik dan benar. Jangan sampai ada sesuatu yang disembunyikan.

Siap menerima

Memutuskan hidup bersama orang lain berarti siap menerima orang lain dalam hidupmu, entah baik atau buruknya. Kamu dan pasanganmu adalah dua kepala berbeda yang lahir dari rahim berbeda dan tumbuh dengan didikan yang tidak sama. Pastinya kalian adalah dua individu berbeda. Menurut mereka yang sudah berumah tangga, pasca menikah akan ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan seperti kebiasaan, pola pikir, hal-hal sepele yang tidak kalian ketahui sebelumnya. Disini kedewasaan memainkan perannya dalam menyelesaikan masalah. Ketika memutuskan hidup bersamanya, seharusnya kamu sudah siap menerima segala hal yang kurang kamu sukai dari dirinya, baik yang sudah kamu ketahui ataupun belum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun