Mohon tunggu...
Untoro Surya
Untoro Surya Mohon Tunggu... -

Saya seorang pria 30an tahun. Bekerja sebagai pegawai di perusahaan swasta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tenggang Rasa

11 Januari 2010   05:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:31 4954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tenggang Rasa menurut KBBI berarti dapat (ikut) menghargai (menghormati) perasaan orang lain. Guru-gugur saya di SD dulu menerang tenggang rasa dengan beberapa contoh, misalnya jangan menyetel radio terlalu kencang dan lain sebagainya.

Kalau saya ingat-ingat lagi, pelajaran tentang tenggang rasa ini terasa sangat mudah karena materinya banyak yang bersifat normatif. Namun penerapannyadalam kehidupan sehari-hari sangat sulit.

Contohnya sangat mudah ditemui di jalan-jalan. Sopir Angkutan Umum yang mengetem atau menaikkan dan menurunkan penumpang tidak pada tempatnya, hingga menyebabkan antrian kendaraan di belakangnya, merupakan salah satu contoh tidak adanya tenggang rasa di jalan. Sang sopir tidak menghargai penggunan jalan lainnya yang terganggu oleh ulahnya.

Tidak jauh dari jalan, kita akan menemui trotoar yang dihuni pedang kaki lima atau dilalui oleh pengendara sepeda motor. Ini merupakan contoh tidak adanya tenggang rasa mereka terhadap para pejalan kaki.

Perekonomian Negara kitamemang masih belum baik. Mendapatkan penghasilan yang layak masih terasa sulit bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Tapi bisakah alas an mengejar setoran menjadi pembenaran untuk bersikap seenaknya di jalan? Bisakah dengan alas an untuk berdagang, seseorang bisa merampas lahan public untuk kepentingannya sendiri, seperti yang dilakukan oleh PKL di trotoar?

Bisakah kepadatan lalu lintas dijadikan pembenaran oleh pengendara motor untuk merampas hak pejalan kaki, dengan cara berkendaraan di trotoar?

Ternyata masalah tenggang rasa itu lebih mudah dipelajari daripada dipraktekkan. Hmm…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun