Mohon tunggu...
Uun Noviasih
Uun Noviasih Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

menulis apa yang aku ingat, mengingat apa yang aku tulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ku Tau Kau Cemburu

11 Agustus 2022   14:24 Diperbarui: 11 Agustus 2022   14:36 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ada banyak cara untuk menunjukkan bagaimana kita memiliki perasaan kepada seseorang

seperti rumput yang selalu kita basmi dengan obat mujarab yang diberikan kakek

sudah menguning dan menghilang

namun ternyata masih bisa tumbuh lagi

bahkan lebih lebat dan lebih tinggi

suatu perumpaan yang mungkin memiliki hubungan yang erat dengan kita yang ingin menunjukkan perasaan kita

seputus asa apapun itu akan tetap tumbuh cara-cara yang tak ada hentinya

hanya, takutnya

semua itu bukan ingin menunjukkan perasaan

tetapi ingin berkompetisi untuk mendapatkan

bagai melihat bara api yang tersulut siraman minyak tanah

bertemu dengan percikan korek

membara tak dapat dibendung

namun akan reda ketika dibiarkan

mungkin itu adalah bara-bara yang masih segar merah menyala

akan ada saatnya ia menghitam dan tak punya kekuatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun