Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Alumnus UAD Raih Beasiswa MEXT ke Jepang

30 November 2024   19:33 Diperbarui: 4 Desember 2024   09:29 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syahid Al Irfan Alumni Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Beasiswa MEXT ke Jepang (Sumber: Syahid) 

Syahid Al Irfan, alumnus Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2015 yang lulus pada 2019, kini melanjutkan studi S-2 di Fakultas Software and Information Science, Iwate Prefectural University, Jepang. Ia berhasil meraih beasiswa prestisius MEXT University to University (U to U), yang memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dunia akademik di Negeri Sakura. Keberhasilan ini tak lepas dari persiapan matang dan strategi yang ia jalankan sejak masa kuliah.

Menurut Syahid, salah satu kunci utama untuk mendapatkan beasiswa U to U adalah kemampuan bahasa Inggris. Ia menyarankan agar mahasiswa membiasakan diri menggunakan bahasa Inggris di bidang yang mereka sukai, seperti gim atau novel, untuk meningkatkan kenyamanan dan kelancaran. Selain itu, kemampuan komunikasi yang baik dengan dosen atau profesor sangat penting, terutama untuk berdiskusi mengenai topik riset.

"Jangan malu meminta ikut serta dalam penelitian dosen jika memiliki waktu fleksibel," kata Syahid. Ia juga menekankan pentingnya mencari tahu topik penelitian dosen sebelum mendiskusikannya dan membawa materi pendukung yang relevan, sekecil apa pun itu.

Syahid berbagi pengalaman bahwa topik riset yang dipilih untuk S-2 atau S-3 sebaiknya relevan dengan penelitian profesor yang dituju. Informasi ini dapat diperoleh melalui publikasi ilmiah terakhir atau situs resmi universitas. "Contohnya, jika seorang profesor meneliti pengaruh suhu ruangan terhadap kemampuan siswa belajar, mahasiswa bisa mencari penelitian serupa di Google Scholar untuk memperkaya diskusi," jelasnya. Ia menambahkan bahwa langkah ini menunjukkan keseriusan dan kesungguhan calon mahasiswa dalam berkontribusi pada penelitian profesor tersebut.

Selain itu, Syahid menggarisbawahi pentingnya memahami makna mendapatkan beasiswa. "Beasiswa adalah dukungan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita," ungkapnya. Oleh karena itu, pelamar harus menunjukkan potensi mereka secara nyata, bukan sekadar terlihat dari luar. Ia juga menyebutkan beberapa persyaratan yang dulu ia perlukan, seperti sertifikat TOEIC, sertifikat konferensi atau lomba internasional, serta Research Plan yang sesuai dengan topik profesor yang dituju.

Syahid berharap pengalamannya bisa menginspirasi mahasiswa UAD lainnya untuk meraih peluang serupa. Ia mendorong mereka untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari segi akademik maupun komunikasi, dan untuk tidak ragu mengejar mimpi studi ke luar negeri. "Kesempatan itu ada, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan maksimal," tutupnya. (Dilla)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun