Fakta Unik Jamur Cordyceps yang Menginspirasi Film "The Last of Us"

Film "The Last of Us" terinspirasi dari sebuah jamur yang unik bernama jamur cordyceps. Cordyceps adalah salah satu dari 400 lebih jenis spesies jamur parasit di keluarga Ascomycota. 

Cordyceps merupakan jamur yang hidup seperti parasit yaitu tumbuh hidup pada tubuh larva atau serangga, umumnya pada semut, laba-laba, belalang dan serangga lainnya. Jamur Cordyceps banyak ditemui di seluruh wilayah Asia karena mereka hanya dapat hidup di daerah yang lembab dan hangat seperti hutan tropis.

Cara bertahan hidup jamur ini sangat unik, dengan cara menginfeksi dan mengendalikan otak serangga yang di inangnya. Spora yang dihasilkan jamur cordyceps menempel pada tubuh serangga kemudian tumbuh menjadi miselium hingga keseluruh tubuh serangga dan mengendalikan tubuh serangga.

Cordyceps akan memaksa inangnya untuk memanjat pohon atau tanaman, lalu cordyceps akan mulai membunuh inangnya dan tumbuh keluar dari tubuh serangga untuk menyebarkan spora yang dihasilkannya dan terus seperti itu siklus hidupnya.

Begitu mengerikan bukan cara hidup jamur cordyceps. Namun tenang saja, jamur ini tidak dapat menginfeksi manusia karena cordyceps tidak mampu bertahan hidup diatas suhu 26°C. 

Faktanya cordyceps justru bermanfaat bagi manusia, di China cordyceps dimanfaatkan untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan dan sudah menjadi obat tradisional Tiongkok selama berabad-abad.

Menurut penelitian kesehatan, cordyceps sangat bermanfaat bagi tubuh kita, salah satu manfaatnya adalah dapat mengobati penyakit diabetes tipe dua. Sifatnya yang anti-inflamasi dapat meredakan peradangan dan peningkatan resistensi insulin pada tubuh kita. 

Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab menurunkan kadar glukosa dalam tubuh kita. Selain menyembuhkan diabetes, cordyceps dapat menjadi obat berbagi macam penyakit antara lain mencegah kesehatan jantung, mencegah tumor, bahkan dapat meningkatkan performa dan imunitas tubuh.