Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Mulut Usil Dihajar Realita_Part#1

6 Februari 2025   11:13 Diperbarui: 6 Februari 2025   11:37 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup, kanvas kreativitas.dokpri. Herlin Variani

"Pemilih akut." Tuduh mereka tanpa fondasi.

"Biarin. Daripada punya suami penunggu rumah. Nafkah tiada, perhatian pun tak didapat." Lathifah ngakak. Matanya berbinar. Senyuman lebar.

"Tersinggung? Jangan! Kau yang mulai." Ia menyambar sebelum amarah rekannya berkobar. Si penjulid terhenyak. Wajahnya masam dan berlalu pergi. Tersebab merasa tersindir. Lathifah pun tertawa lepas tanpa beban.

"Hidupmu penuh derita. Karna masih sendiri." Ledek yang lain.

"Yap. Tak sebahagia engkau yang diperbudak anak dan diselingkuhi suami?" Lathifah tersenyum kecut, menampilkan kesedihan semu.

"Eit, dilarang ngamuk. Kau yang mulai." Ia memperagakan gerakan pendekar siaga bertarung.

Si penjulid cemberut. Mukanya merah padam. Berlalu pergi dengan gerakan mulut komat kamit tak jelas.

"Coba pacaran. Agar dapat jodoh sekilat anakku." Seseorang menyarankan.

"Maksudnya serupa anak bapak kemaren? Pergi pagi, pulang pagi. Nikah Januari, lahiran Juni?" Tanya Lathifah wajah polos. Mimik mukanya serius dibuat-buat.

Si sumber saran terkesiap. Kilat amarah terlihat nyata di matanya.. Absurdnya, Lathifah lari terbirit-birit sambil teriak, "Takuuutt!" diiringi tawa lepas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun