Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Racun-racun Pembunuh Potensi (3): Mager Akut

3 Desember 2020   22:35 Diperbarui: 4 Desember 2020   05:44 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat

"Jangan pernah menunggu peluang, buatlah peluang itu menjadi ada." (Solikhin Abu Izuddin)

Manusia terlahir dengan potensi besar dalam dirinya. Potensi yang diasah akan membuat mimpi-mimpi menjelma menjadi prestasi. Hingga sang pemilik mimpi perlahan tapi pasti melangkah mewujudkan cita menjadi nyata. 

Kejayaan dalam hidup mampu direguk dan dinikmati dengan penuh bahagia. Namun perlu diwaspadai racun-racun pembunuh potensi yang dapat mejegal mimpi. Penyakit-penyakit yang dapat membuat perjalanan dalam mewujudkan cita menjadi terhalang.

Racun-racun pembunuh potensi yang harus diwaspadai dan dimusnahkan dari dalam diri diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pikitan negatif, 2. Anti kritik, 3. Feel-good effect, 4. Cult of self, 5. Mental block

Keenam, Malas. Terkadang rasa malas acap membelenggu diri. Apalagi jika telah terbiasa berada di zona nyaman dengan fasilitas serba lengkap. Hingga memilih ongkang-ongkang kaki sembari menikmati kemewahan yang diberikan keluarga. Lupa bahwa semuanya itu bersifat semu dan sementara.

Rasa malas juga kerap muncul ketika langkah tersandung sedikit ujian. Baper dan enggan bangkit. Memilih mundur dari pada harus mencicipi lelah dan letih berjuang dalam mewujudkan cita.

Malas karena merasa selama ini menjadi pribadi serba bisa. Gagal sedikit langsung putus asa. Lupa bahwa semuanya dalam kendali Yang Maha Kuasa. Kerap khilaf karena terpenjara dalam kepongahan. 

Tak jarang juga hadir rasa malas untuk bangkit dan berkarya, karena merasa layak untuk selalu berada di bawah.

Kemalasan yang mendera dengan fondasi apa pun tak layak dipelihara. Malas merupakan sebuah penyakit yang dapat menggerogoti jiwa dan harapan manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun