Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jalan Lurus, Meski Tak Bagus

5 April 2022   17:07 Diperbarui: 5 April 2022   17:10 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumen pribadi/Ummu El Hakim

Suatu hari, kita menempuh perjalanan. Kemudian menemui sebuah percabangan.

Akan ada pertanyaan, "Mau lanjut ke kiri atau kanan?"

Mari kita lihat jawaban di antara perbedaan pilihan.

Jalan kiri, tak lurus namun bagus

"Lewat kiri saja."

Seorang teman menawarkan pilihan. Dia faham mengenai keadaan jalan. Kondisi bagus, meski tak lurus.

Kendaraan akan terasa nyaman. Lajunya pun bisa diatur sesuai keinginan, bahkan kencang. Sehingga lebih cepat sampai tujuan.

Meski nyaman, melewati jalan ini membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi. Mengingat tekstur yang berkelok akan lebih sulit dihadapi. Jika lengah, mudah menuai musibah.

Jalan kanan, lurus tapi tak bagus

Jika memilih jalan ini kendaraan menjadi tak nyaman. Laju harus diatur pelan, tak bisa kencang. Sebab kondisi jalan tak bagus, sehingga butuh ketelitian dan kehati-hatian dalam memilih ruas jalan. Serta membutuhkan waktu untuk mencapai tujuan.

Namun jalan ini memiliki kelebihan. Apa yang ada dihadapan nampak terlihat jelas, lebih mudah dihadapi, meski harus tetap konsentrasi. Sehingga lebih aman dilalui.

***

Tak lurus namun bagus
Atau,
Lurus tapi tak bagus

Rupanya kita perlu menata ulang pemikiran jika dihadapkan pada sebuah pilihan. Jangan terburu-buru dan harus lebih teliti menentukan. Sebab, apa yang terlihat buruk belum tentu tak memiliki kebaikan.

Begitu pula sebaliknya. Karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Dan ini bisa menjadi pertimbangan untuk menjatuhkan sebuah pilihan.

Mengenai percabangan jalan, tak harus ikuti yang dianggap paling nyaman, namun lebih pada mencermati seberapa tingkat keamanan. Kecepatan bukan penentu, melainkan kehati-hatian yang mengantar pada keberhasilan mencapai tujuan. Inilah yang patut menjadi pilihan.

Niek~
Jogjakarta, 5 April 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun