Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Debat dalam Sebuah Falsafah Kebersamaan yang Dipegang Erat

14 Mei 2020   12:43 Diperbarui: 15 Mei 2020   02:02 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com/Free-Photos

"Kebersamaan bukan tentang keputusan yang mesti sama."

Begitulah, sebuah chat kuterima dari seorang sahabat. Aku mencoba untuk memahami walau terlampau penat. Meski berat, namun harus dilewat. Demi akhir sebuah debat yang cukup hebat.

Ya, aku sempat terlibat pada diskusi yang begitu panjang. Tersebab salah seorang sahabat memiliki pendapat yang tak bisa diterjang. Meski anggota lain sudah satu suara, namun sang sahabat tetap saja berbeda. Falsafah yang begitu erat dipegang. Dengan dalih demi kebersamaan.

Kebersamaan bukan tentang keputusan yang mesti sama. Coba kita bayangkan. Jika telah terjadi beberapa pendapat yang seragam. Tetiba dimentahkan dengan satu pendapat yang begitu mengejutkan. Uniknya, ini harus menjadi sebuah putusan. Aneh kan?

Sekian pendapat sama, lawan satu yang berbeda. Normalnya, satu akan kalah dengan beberapa pendapat seragam lainnya. Tentu saja. Satu berbanding sekian. Jelas yang sekian itulah seharusnya menjadi putusan. Nyatanya satu suara pada akhirnya dimenangkan. Ini fenomena debat yang jarang ditemukan. Namun harus diterima dengan lapang.

Debat. Ya, terkadang fase ini terpaksa kita temui. Entah dalam kehidupan sehari-hari. Atau ketika menentukan misi. Bahkan saat akan merealisasi aksi. Pada sebuah diskusi, debat tentu tak bisa dihindari.

Aku yakin, hampir semua orang mengalami situasi ini. Debat. Entah pada skala kecil atau besar. Dalam kehidupan manusia tentu banyak tersebar. Fenomena debat menjadi sulit dihindar. Ketika individu memegang apa yang diyakini benar. Hingga pada akhirnya mengurai sebentuk kata sabar.

Mengapa debat terjadi? Terkadang ada hal yang tak bisa dimengerti. Saat seseorang meraih sebuah prinsip dengan anggapan demi yang terbaik. Hal ini menjadi cambuk. Bagaimana anggota lain bisa berembuk. Supaya debat tak lagi menjadi momok yang mengundang emosi berkecamuk.

Nah keadaan berbahaya ini harus segera diatasi. Agar tetap terkendali suasana diskusi. Kiranya setiap anggota wajib melakukan pengendalian diri. Menimbun sabar untuk bisa meredam situasi. Sehingga kata mufakat pun segera bisa ditemui.

Falsafah kebersamaan. Aku pernah mendengar ini. Entahlah, di mana dan kapan aku sudah tak ingat lagi. Yang pasti falsafah ini begitu menarik. Terlebih dalam menghadapi sebuah debat yang cukup rumit.

Namun untuk memahami falsafah kebersamaan ini menjadi teramat sulit. Terutama saat di mana kita terjebak dalam situasi berbeda. Tentu akan lain dengan yang terlintas di pikiran kita. Mengenai arti sebuah kebersamaan yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun