Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pejuang Kecil, Menikmati Dunia dari Balik Jendela Indonesia

22 Juli 2019   01:32 Diperbarui: 22 Juli 2019   01:53 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : indopolitika.com

"Bawalah dunia mereka ke dunia kita. Dan antarkan dunia kita ke dunia mereka." (Quantum Teaching)

Begitulah sebuah konsep pembelajaran yang begitu menarik perhatianku hingga saat ini. Namun disini aku tak kan mengulik mengenai konsep ini secara detail. Aku hanya sedang tertarik bagaimana konsep ini dilakukan pada kehidupan. Tentunya bagi anak anak.

Saat dimana anak menikmati dunia berdasarkan pada apa yang kita antar kepada mereka. Lalu menyelaminya ke dalam alam pikir yang begitu sederhana. Tentu menjadi hal yang cukup unik. Sehingga aku pun tertarik mengulik.

Saat ini, aku masih saja belajar mengenai dunia anak serta solusi paling sederhana untuk mereka jaga. Agar mereka bisa menikmati dunia, dengan cara mereka yang begitu luar biasa. Dari balik jendela Indonesia, dunia seolah terbaca indah. Bersyukurlah. Sebab bumi yang kita pijak ini jauh dari kata cela. Pun seandainya ada, tak serumit seperti di ujung dunia.

Tiga amanah yang sedang bertumbuh, inilah yang menjadi alasan utama. Membuatku semakin bangga. Terlebih bumi yang mereka pijak saat ini dipenuhi dengan beragam nuansa. Tentu saja cukup menarik perhatian mereka. Meski masing masing memiliki cara pandang yang berbeda. Namun pijakan tentulah sama, yaitu Indonesia.

Tanggal 23 Juli, merupakan Hari Anak Nasional. Kiranya kita sebagai orang tua patut berbahagia. Memiliki anak yang tumbuh dan berkembang pada bumi nan penuh pesona. Pesona yang terangkai pada ragam budaya pun terengkuh dalam balutan alam nan elok rupa.

Mereka sungguh anak anak yang beruntung. Hidup diantara sapa ruas nan begitu ramah tanpa gundah pun bingung. Terlampau mudah dipahami dengan pola pikir sederhana. Apalagi ketika kita, para orang tua membawa dunia mereka ke dalam dunia kita. Lalu mengantar dunia kita ke dunia mereka. Sungguh Indonesia merupakan wadah nan indah bagi tersemainya niat nan suci tanpa noda.

Dari balik jendela Indonesia, kiranya anak anak bisa menikmati dunia. Dengan beragam kreatifitas yang mereka punya. Berbagai hal bisa mereka lakukan tanpa resah. Bersyukurlah. Selagi bumi Indonesia ini masih bersahabat. Tentu semakin lekat niat tuk melaju dengan kuat. Kuat mengemban amanah dengan sekeping kisah. Kan terasa lebih indah jikalau tersemat hati terbalut damai di wajah.

Aku bangga menjadi bagian yang diberi kesempatan membersamai para pejuang kecil. Pejuang penerus cita cita luhur para leluhur. Menjaga bumi Indonesia dari godaan mimpi buruk. Bahkan gejolak yang kan membuat bangsa jatuh bahkan terpuruk.

Bersemangatlah para pejuang kecil. Sebab di tangan nan mungil tergenggam asa. Dimana cita kan teraih nyata. Pada masa hati kan saling berpaut. Dan tangan terus merajut. Benang kusut kan terurai lembut. Dengan kepolosan hati yang menggugah rasa salut.

Dari balik jendela Indonesia, mereka mencoba menikmati dunia. Walau kadang kaki tertatih. Namun semangat tak merintih. Pejuang kecil Indonesia kian merapatkan barisan. Menyongsong masa depan. Hingga terangkai pada catatan sejarah nan terukir keindahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun