Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyelisik Nuansa Menarik di Balik Puisi Berbalas Menjalin Hati Memaut Empati

13 Maret 2019   17:39 Diperbarui: 13 Maret 2019   18:12 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com/PlushDesignStudio

Puisi. Merupakan sebuah ruang yang begitu menarik untuk ditapaki dalam dunia literasi. Aliran fiksi penuh imaji. Mengalun rasa mengait kata memahat makna. Begitu menggoda jiwa tuk semakin menyimak sebait kata yang tercipta.

Jika kita membaca beberapa larik puisi, seketika hati terpana. Pada diksi yang terangkai begitu nyata. Berpadu hingga terurai makna indah di dalamnya. Seolah membawa jiwa berkelana. Ke alam imaji sang penulis puisi.

Sudah sejak lama saya mengenal pemuisi asal Pujon, Mba Anis Hidayatie. Hanya saja kami belum pernah bertemu raga. Katalah yang kerap bercengkrama. Hadir disela karya yang kami cipta.

Begitu banyak puisi yang tercipta dari tangan sendu itu. Banyak kisah tergores indah dari semburat wajah. Sarat makna bertabur diksi yang membahana. Luar biasa.

Namun sejauh kami saling mengenal tak sedikit hati ini tertarik dengan hobi yang beliau geluti. Ah puisi, mengejanya saja saya sudah tak tertarik. Apalagi melirik. Sebab saya bukanlah pemuisi. Sulit bagi saya menapaki dunia indah macam puisi. Itu yang kerap saya ungkap disela kami berbagi cerita dan karya.

Fiksi. Ya, beliau telah begitu akrab dengan dunia fiksi. Saya kerap menyebut beliau sebagai ratu fiksi. Dunia fiksi yang digemarinya seolah menyatu dengan kehidupan nyata. Sehingga puisi pun dilahap dengan hebatnya.

Fiksi-puisi. Merupakan satu wajah dalam dunia literasi. Yang mengangkat khasanah imaji. Hingga terserap makna indah dalam rangkaian diksi.

Beliau begitu lekat bersahabat dengan dunia ini. Hingga seolah menyatu dalam kehidupan sehari hari. Mungkin sebagian orang akan mengira segala kisah yang diunggah memang benar demikian adanya. Namun pada kenyataannya tidaklah seperti yang orang duga. Beliau memiliki daya imaji yang begitu tinggi. Hingga berbagai peran bisa digali. Tak harus dialami.

Kecintaannya pada dunia puisi membuat keinginan dalam menggapai beberapa kisah begitu menggebu. Hingga berbagai karakter orang yang ditemuinya seolah bisa menjadi inspirasi dari berbagai sudut sisi. Menarik sekali.

Beliau bisa menjelma menjadi apa saja. Seorang gadis, nenek tua, bahkan seorang pria pun pernah dicoba. Menggandeng beberapa teman menjadi partner pemuisi kerap dilakukan. Demi kecintaan pada sebuah karya sastra puisi.

Salut dengan kepiawaiannya dalam merangkai diksi. Mengolahnya menjadi alunan yang menggoda jiwa. Begitu menghanyutkan rasa hingga berkelana meraih makna. Segudang kosakata telah dilahap. Setumpuk diksi yang tercipta begitu dilalap kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun