Seketika kurasakan begitu damai
Kuarungi samudera nan sunyi
Bersamamu
Teman nakhodaku
Lambat laun
Ombak pun bergulung
Angin menyelimuti badan perahu
Hingga dingin menerpa sekujur ragaku
Harus kuakui
Terpaan tak mungkin dipungkiri
Hantaman karang terkadang
Menyerang
Kau berusaha pegang kuat kendali
Agar perahu ini tak karam
Bahkan tenggelam
Di tengah gelombang yang menghantam
Sebab ada banyak jiwa
Yang berpegang pada harap
Cemas yang begitu mencuat
Namun asa tetap tertancap kuat
Jarak tempuh yang begitu jauh
Terkadang tak terpikir oleh peluh
Meski diselimuti rasa jenuh
Seketika lenyap ditelan kayuh
Melaju tanpa mengaduh
Perahu ini
Dipenuhi jiwa jiwa dengan beragam kondisi
Seraya memandang
Tak jenuh terpandang
Mereka menatap tanpa kata terucap
Erat menancap
Wajah begitu lekat
Banyak harap dibalik tatap
Teman nakhoda seraya berucap
Percayalah kalian aman
Meski bersama perjalanan penuh rintangan
Kendali tetap dipertahankan
Jiwa jiwa semakin penasaran
Apakah gerangan yang hendak dilakukan
Teman nakhoda tetap melaju
Teriring deru mesin perahu
Aku yang sedari tadi mengamati
Dari balik ujung kendali
Seraya tak henti terucap doa
Agar perahu ini tetap seperti adanya
Tak ternoda meski hantaman menerpa