Mohon tunggu...
Uniek Kaswarganti
Uniek Kaswarganti Mohon Tunggu... Freelancer - Momblogger dari Semarang

Momblogger | Book & Music Lover | Matt Damon huge fan | also blogging via uniekkaswarganti.com in random theme

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mendaki dengan Penuh Cinta

17 Januari 2014   23:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana rasanya pertama kali naik gunung?

Itu dulu yang pernah ditanyakan oleh teman-temanku mengingat masih sedikitnya perempuan yang gemar melakukan pendakian maupun kegiatan-kegiatan kepencintaalaman sejenis. Lantas, apa jawabku? Amazing? Hebat? Heboh? Cetar?

[caption id="attachment_306624" align="aligncenter" width="448" caption="Pendakian ke Gunung Merapi"][/caption]

Pertama kali aku naik gunung itu saat pendakian massal ke Merapi. Bersama-sama dengan banyak calon anggota yang hendak mendaftar masuk ke organisasi pencinta alam yang ada di Universitas Diponegoro Semarang.  Dulu Merapi belum segalak saat ini, tak sering bergolak hingga aman-aman saja untuk didaki kapan pun. Bahkan saat itu yang namanya Puncak Garuda, salah satu patahan tebing yang menjulang perkasa di 'atap' Merapi pun masih ada.

[caption id="attachment_306627" align="aligncenter" width="436" caption="Puncak Garuda"]

13899751951451242667
13899751951451242667
[/caption]

Wow, hebatkah kalau sudah begitu?

Oya, tadi aku belum menjawab kan bagaimana rasanya pertama kali mengikuti pendakian. Berhubung pendakian pertama ini sudah didahului dengan 'pemanasan' yaitu olah raga bersama-sama dengan para peserta lainnya, rasa berat dan capek yang semula dibayangkan ternyata luruh oleh pemandangan indah yang tersaji di sepanjang perjalanan. Apalagi bisa mencapai puncak nan perkasa setelah melewati batas vegetasi di Pasar Bubrah (sebutan khas untuk salah satu spot di Gunung Merapi).

Masih berdekatan dengan Merapi, mari kita lanjutkan perjalanan ke Gunung Merbabu. Gunung yang bisa dicapai setelah melewati dusun terakhir bernama Thekelan. Jalur yang kuambil bermula dari Salatiga, mengarah ke tempat wisata Kopeng, maka pendakian ke dusun itu dimulailah.

Tak sekadar menyalurkan hobi loh naik gunung itu. Melalui misi yang diemban oleh mahasiswa pencinta alam, aku dan teman-temanku mengadakan pendakian massal ke Gunung Merbabu sekaligus aksi bersih gunung. Tak hanya anggota organisasi saja yang mendaki ke gunung tersebut. Kami membuka pendaftaran untuk masyarakat umum, siapa saja yang berkenan ikut dipersilakan mendaftar. Ramai dan sukses lah pendakian berselubung misi bersih gunung itu. Yes.

[caption id="attachment_306628" align="aligncenter" width="428" caption="Pendakian Massal ke Gn. Merbabu"]

13899760232005468531
13899760232005468531
[/caption]

Peserta yang ikut bervariasi, selain anggota pencinta alam kami sendiri, mahasiswa Undip dari berbagai jurusan pun ada beberapa yang turut meramaikan. Jadi selain melatih fisik untuk melakukan pendakian, kami mendapat banyak tambahan manfaat dari kegiatan tersebut. Berpartisipasi dalam menjaga lingkungan hidup dan mendapat kenalan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun