Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pak Edi, Hari Ini dan Hari Esok Merajut Asa “Hidup Sejahtera Bersama”

23 Mei 2016   21:38 Diperbarui: 1 Juni 2016   23:34 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Edi, istri dan Salwa di Warkop tumpuan hari esok beliau dan keluarga. (dokpri)

Tebakan saya salah.

Biasanya, kalau seorang pedagang, pengamen atau kategori “wong cilik” lainnya saya tanya perihal hari esok, jawabannya klasik. Yang penting bisa makan. Masih pusing bagaimana makan buat besok. Ya, itulah ciri negara miskin, dimana sebagian besar masyarakat masih bingung makan apa besok. Kalau masih seperti itu, kata banyak ahli, artinya kita masih miskin. Masih soal perut dan besok pagi. Bukan lusa nanti, bukan pula kelak.

Beda, ternyata, dengan pak Edi.

Ketika saya bertanya apa Arti Hari ini dan Hari Esok, beliau memandang kedepan. Seakan menerawang.

Anak saya sudah mau masuk SMP katanya. "Minimal, saya bisa sekolahkan hingga SMK. Setelah itu, baru saya berpikir hari esok untuk saya mas. Hari esok, untuk dua anak ini dulu."

Saya terperangah.

Saya ulik lebih dalam, mengapa tidak soal memenuhi kebutuhan perut, makan untuk keluarga.

Dia terkekeh.

"Pertama, bagi yang beriman, hari esok mah harus lebih baik. Dan kalau mempertanyakan besok makan apa, berarti mempertanyakan rejeki Allah."

Makin makjleb.

Saya ingat, Sang Seniman-Dalang eksentrik, Sujiwo Tedjo dalam akun twitternya pernah menulis, bahwa “Mempertanyakan besok bakal makan apa sama saja mempertanyakan kuasa Tuhan.” Namun saya yakin, Pak Edi ngga twitter-an. Ngga kenal dengan Sujiwo tedjo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun