Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kikuo Ibe dan Mereka yang Temukan, Tantang dan Berdamai dengan Gravitasi

14 Desember 2017   22:35 Diperbarui: 16 Desember 2017   01:18 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Wanita Serius Menunggu Bapak-nya G-Shock, Kikuo Ibe, pada Bincang media G-SHOCK: Innovate, Level Up Your Life! di Jakarta (07/12/2017)

Paduan temuan karet berongga untuk menyerap gaya tarik bumi dan menyebarkannya di material membuat komponen inti jam tidak rusak. Sebuah masterpiece dari sedikit orang yang memanfaatkan gravitasi bukan sebagai hal yang ditakuti. 5 Struktur G-Shock merupakan inovasi yang belum pernah ada di dunia, pada jam apapun, bahkan pada material rentan apapun yang berdimensi sekecil jam tangan.

5-struktur-g-shock-5a340e1916835f13025ef942.jpg
5-struktur-g-shock-5a340e1916835f13025ef942.jpg
Bertemu Bapaknya G-Shock

Beruntung, saya sempat bertemu Ibe-san beberapa hari lalu dalam sebuah kesempatan. Bertambah kagum karena beliau juga mempunya filosofi "never give up" yang juga merupakan motto dari G-Shock itu sendiri. Pantang menyerah, Filosofi yang selama ini tersembunyi, namun sebenarnya ada pada setia penemu, penantang dan pendamai gravitasi sejak dulu!

G-Shock menjadi wujud nyata di dunia modern bahwa kita tak boleh menyerah dalam keadaan. Yang kita merasa diciptakan apa adanya. Namun harus menjadi basis dalam  berpikir, dan kemudian berinovasi. 

Kikuo Ibe di Kuningan Plaza, tampilkan presentasi unik
Kikuo Ibe di Kuningan Plaza, tampilkan presentasi unik
Oleh karena itulah, ketika bertemu pada sesi jumpa #ketemubapaknyaGShock tempo hari, beliau didampingi beberapa inovator Indonesia. Anak-anak muda yang berpikir pantang menyerah demi kehidupan yang lebih baik. Ada  Co Founder Kata.ai Irzan Raditya, Founder Bahaso.com  Tyovan Ari Widagdo, dan artis muda berbakat sekaligus Co Founder #KejarMimpi Maudy Ayunda. 

Ketiga anak muda ini hadir dengan semangat inovasi dan pantang menyerah. Sebab, dengan gerakannya masing-masing, aral melintang tak menghalangi untuk menghasilkan inovasi dan manfaat untuk orang banyak. Demikian tutur mereka. 

Misalnya, Irzan Raditya dengan inovasi chatbot pertama di Indonesia mengatakan, senang sekali ketika mendengar bahwa chatbot mereka ternyata memberi manfaat perusahaan untuk efektif efisien tanpa kurangi layanan. Kata.ai adalah platform chatbot pertama di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI), yang dapat digunakan oleh merek dan/atau korporat mana saja untuk aktif berinteraksi dengan pelanggan mereka. 

Pengalaman Tyovan Ari Widagdo, juga inspiratif. Beliau berbinar-binar menceritakan bahwa bahaso.com menjadi alat bantu para TKW di Saudi untuk belajar bahasa inggris dan tak lagi dimarahi majikan karena sekarang mereka mengerti apa yang disuruh majikan. Bahaso.com adalah platform online untuk belajar bahasa asing. 

Maudy Ayunda, mungkin dengan beragam prestasinya bisa saja tak peduli. Menyanyi, film, juga berkuliah di universitas bergengsi di dunia tak membuat dia lupa. #KejarMimpi adalah gerakan sosial yang diprakarsai oleh Maudy dan beberapa pendiri lainnya yang percaya pada kekuatan mimpi, namun prihatin dengan kenyataan bahwa tidak banyak anak muda Indonesia yang tahu apa impian mereka. Dijalankan melalui aktivitas online dan offline, gerakan tersebut memotivasi generasi muda Indonesia untuk mencari mimpinya dan mewujudkannya.

Kikuo Ibe bersama anak-anak muda Indonesia inovator yang pantang menyerah
Kikuo Ibe bersama anak-anak muda Indonesia inovator yang pantang menyerah
Semangat tiga anak muda ini, memilik benang merah yaitu pantang menyerah. Kedua, dalam tataran lebih filosofis, menantang "gravitasi" yang menundukkan orang-orang umum dengan "menerima apa adanya" dan menjadi magnet ketidak mampuan. Alhasil, tidak dapat keluar dari masalah dengan memberi solusi.

Sebagaimana paragraf awal, saya menekankan soal gravitasi yang tak hanya dimonopoli oleh bumi dan telah pula dijabarkan apik bahkan sejak masa Isaac Newton. Gravitasi, Luar Angkasa, Gaya Tarik Matahari (Gravitasi Matahari) pun berlaku. Seperti apa impian seorang Kikuo Ibe?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun