Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersinar di Khatulistiwa: Merangkai Makna Perjalanan Datsun Risers Expedition

2 Februari 2016   10:11 Diperbarui: 4 Februari 2016   11:21 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikutnya, rombongan Risers langsung menuju Nissan Datsun Pontianak Ayani (di Jalan Ahmad Yani) yang disambut dengan makan siang dan penjelasan mengenai perjalanan ekspedisi DRE Etape III ini. Di bawah, press conference diselenggarakan dengan media-media nasional dan lokal.

Asyik, sebagai Riser 1 kami diurutan depan persis di bendera START

Selesai Sholat dan Makan Siang, kami dilepas secara resmi sebagai rombongan konvoi Datsun Risers Expedition Etape III Pontianak-Entikong, oleh Mba Hana Maharani, Head of Communication Nissan Indonesia.

 

Bismillah, ini-lah ekspedisi resmi kami di Bumi Khatulistiwa yang selain membatasi utara dan selatan bumi, juga membatasai dua negara Malaysia dan Indonesia.

Dari Kantor Nissan, kami menuju Keraton Kadriah, Kesultanan Pontianak. Di daerah ini, kami menemukan aura kemegahan masa lampau dan kesederhanaan sekaligus. Ditambah nilai religiusitas yang tinggi.

Semuanya kami dapatkan melalui pandangan visual keraton berwarna kuning yang terbuat dari kayu Kalimantan, bukan beton seperti pada umumnya. Juga tak ada benteng, namun sebatas gerbang dan meriam-meriam kecil di depannya.

Persis di depan keraton adalah Masjid Jamik Sultan Syarif Abdurrahman yang juga berumur setua keraton istana kesultanan pontianak. Masjid ini konon kabarnya didirikan diatas gua dan pohon Kuntilanak, yang pada akhirnya menjadi nama Pontianak kemudian. Tentang ini, ada cerita tersendiri ya.

Sungai Kapuas memanjang tanpa putus, dengan serangkaian anak-anak kecil bermain bola, mandi dan berenang. Duhai pemandangan yang menawan. Ini-lah salah satu nya kekangenan kami akan rumah dan anak, terobati dengan melihat canda-ria mereka.

Sayang, buku-buku yang kami bawa tak sempat dikeluarkan dari mobil, dan waktu terbatas. Karena sore kami akan ke Chinatown untuk games.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun