Mohon tunggu...
Unggul Sagena
Unggul Sagena Mohon Tunggu... Konsultan - blogger | educator | traveler | reviewer |

Asia Pacific Region Internet Governance Forum Fellow 2021. Pengulas Produk Berdasarkan Pengalaman. Pegiat Literasi Digital dan Penyuka Jalan-Jalan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Paradigma Keterbatasan: Sebuah Filosofi Kontribusi Hulu Migas untuk Perekonomian

28 Agustus 2015   18:25 Diperbarui: 28 Agustus 2015   18:40 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Because it’s Limited We Need to Optimize the Exploitation.

Itulah quote menarik dari SKK Migas hari ini, pada Kompasiana Nangkring bareng SKK MIGAS, di City Plaza, Kantor SKK MIGAS di Jakarta, 28 Agustus 2015.

 Ya, perubahan paradigma yang diusung oleh SKK Migas ini memang berdampak. Tak usah lagi kita terpenjara masa lalu dimana selalu Indonesia (negara) dianggap merugi akibat asing. Hari ini, SKK Migas sanggup buktikan, perubahan paradigma sekaligus integritas internal mereka menjadi faktor untuk membuktikan kinerja SKK MIGAS agar memenui tiga hal yang penting dalam pembangunan nasiona, yang disebut “ultimate goal” atau tujuan utama. Yaitu sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Kenal kan kalau kalimat itu? Yup, ini tujuan Nasional kita. Perjanjian “du contract social” kalau kata Rosseau bahwa sebuah bangsa bernama Indonesia terbentuk, dari imajinasi. Untuk mencapai kemakmuran bersama. Dan termaktub jelas di piagam dasar, grund norm, konstitusi negara Indonesia. Undang Undang Dasar 1945.

Untuk itu, SKK MIGAS kerja keras. Keras. Karena dulu ketika BP Migas dibentuk, mulai lah sedikit perbaikan bahwa Indonesia tidak dibawah asing. Sekarang, dalam statusnya yang “terbatas dan sementara” SKK MIGAS sudah sampai pada taraf hasilkan kontribusi nyata dalam bentuk Multiplier Effect untuk perekonomian bangsa. Nanti kita lihat seperti apa, baik internal maupun eksternal kiprah SKK MIGAS.

Paradigma dalam Aksi SKK MIGAS dan Hulu Migas

Dengan UU No 22 tahun 2001 terutama pasal 38 dan 39 jelas bahwa perusahaan lokal banyaaak banget dapat berkotnribusi di hulu migas ini. Dominasi di Low Cotst – igh impact buktikan bahwa kita mampu. Banyak prusahaan lokal konttibusi, banyak TKDN terpenubi Apalagi kalau bukan dorongan filosofi paradigma keterbatasan hasilkan kekuatan untuk bersama membesarkan bangsa ala SKK MIGAS.

Hulu Migas adalah Kepala dari semua badan. Dia merupakan sektor yang paling kontributif, menyumbang 70% perekonomian nasional. Bicara mengenai perekonomian, SKK Migas memberikan hilight bahwa adanya Lapangan Kerja Nasional yang meningkat Kapabilitas nasional yang meningkat, dan banyaknya perusahaan lokal yang bermain di jasa pendukung industri hulu migas menjadi indikator-indikator nyata.

Keterbatasan Sumberdaya Alam kita ini, harus dioptimalkan. Itulah cerminan dari filosofi Hulu Migas yang dilakukan. Sekarang, buktinya, per 2014, Cost Recovery kita mendapat 15,785 Miliar dolar, pendapatan pemerintah 28, 454 Mil dolar, dan Net Contribution Share 9,856 miliar dolar.

Ini angka saya dapat langsung pada Kompasiana Nangkring hari ini, yang berlangsung Sore hingga malam hari di Jakarta. Tak puas hanya sekali, nangkring kali ini kita menuju pula ke Emergency Response Center (ERC) SKK MIGAS. Agar tahu juga gerak lambat sedikit, ada rupiah yang hilang dan ekonomi terhambat.

Pak Elan Biantoro, Kepala Bagian Humas SKK MIGAS jadi bintang sore ini. Data dan fakta, beliau paparkan. Juga filosofi dari SKK MIGAS dan tentunya, untuk HULU MIGAS ini juga dari paparan beliau yang santai, asyik dan tanpa tedeng aling-aling. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun