Mohon tunggu...
una anshari
una anshari Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Merasakan, Menulis dan Membagikan

Traveller yang selalu berharap dapat mengambil hikmah dalam perjalanan untuk ditulis dan disharekan. Berbagi itu indah :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Berbagi Pangkal Kaya

20 April 2019   23:25 Diperbarui: 22 April 2019   09:41 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Allahuakbar, Na! Betapa kagetnya aku ketika membuka amplop di rumah. Isinya tiga ratus lima puluh ribu." Cerita Lala  "Allah langsung ganti tunai pada malam ini, 7 kali lipat Na." 

Lihatlah, betapa Allah SWT tidak pernah mengingkari janjiNya. Padahal kata Lala pada saat itu, setan tidak ada hentinya membujuk, "jangan, nanti kalau ada apa-apa di jalan gimana."

DompetDhuafa.org
DompetDhuafa.org
Tapi ketika kita berhasil melawan bujukan itu, maka rezeki yang diterimanya min haitsu la yahtasib.

***

Itu baru efek berbagi perorangan, bayangkan kalau kita Donasi melalui sebuah lembaga, betapa banyak orang yang merasakannya manfaatnya.

Setiap Donasi yang dikumpulkan dari berbagai individu lalu dibagikan kepada kelompok atau individu yang membutuhkan. Dari hanya membantu kesusahannya sampai menjadikannya mandiri melalui sebuah pelatihan beserta modal usaha untuk memulai.

Banyak sekali orang yang membutuhkan terbantu dengan berbagai lembaga filantropi Islam. Salah satunya adalah lembaga Dompet Dhuafa.

Seperti cerita bapak Sugiyatna, pria berusia 47 tahun. Suatu kecelakaan pada tahun 2002 membuatnya lumpuh walau berbagai pengobatan telah dilalui. 

DompetDhuafa.org
DompetDhuafa.org
Sepuluh tahun terpuruk tanpa pekerjaan, karena  pekerjaan sebelumnya harus ia lepaskan dengan kondisi sekarang. Tahun 2006 sempat masuk ke suatu perusahaan yang menerimanya, tapi sayang kondisi perusahaan tidak bertahan lama dan harus bangkut. 

Awal 2019, ia memutuskan untuk ikut pendirian pelatihan dan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. Disana, ia berhasil belajar mengenai reparasi handphone dan berbagai ilmu lainnya. Dari sana, ia tertarik untuk membuat sepeda motor modifikasi yang bisa digunakan para disabilitas. Alangkah kagetnya ia ketika mengetahui harganya. Akhirnya ia putuskan untuk membuat sendiri. Bermodal sedikit kemampuan mengelas, ia berhasil. Setelahnya orang-orang mempercayai nya untuk membuat motor modifikasi. 

Dengan semangat berbagi, akhirnya bapak Sugiyatna kembali mandiri seperti sediakala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun