.
Dua hari kemudian, masyarakat Makkah kembali berkumpul. Kali ini di depan gerbang Makkah menunggu kedatangan kafilah yang disebut Rasulullah. Tak berapa lama, rombongan kafilah tersebut akhirnya sampai.
Mereka terkejut dengan onta pertama berwarna putih berkalung merah.
Tak sabar, bertanya salah satu diantara mereka "wahai kafilah benarkah di tengah jalan kalian kehilangan seekor unta?" "Lalu bagaimana kalian mencarinya?" Dan seterusnyaÂ
Dijawab oleh kafilah, "ya benar, kami mengikuti sebuah suara yang menunjukkan keberadaan unta dan ya kami menemukan nya."
Pimpinan kafilah tersebut terheran-heran, "Bagaimana kalian bisa tahu?"Â
Padahal mereka baru saja sampai, baru masuk gerbang, belum ada satupun dari mereka menceritakan, kenapa sudah terdengar.
Maka semakin yakinlah penduduk Makkah mengenai Isra Miraj.
.
.
Pelajaran apa yang dapat dipetik dari dua orang ini?
Pertama, tentu adalah betapa tinggi iman seorang lelaki dewasa yang pertama kali mengimani Rasulullah sebagai utusan Allah.
Dalam sebuah riwayat diceritakan, kalau imannya seorang Abu Bakar ditimbang dengan seluruh mukmin mukminat dari para sahabat, tabiin sampai hari ini, niscaya timbangan Iman Abu Bakar lebih berat.