Bulan September 2021saya hampir terkena penipuan dengan modus adopsi kucing Impor. Awalnya saya melihat ada iklan sponsor muncul di insta story dengan promo one day adopsi kucing british munckin dengan harga Rp 700.000. Jika dipikir secara nalar, tidak mungkin kucing jenis itu dijual dengan harga dibawah 1 juta. Â
Tapi pikiran saya sebatas; Pertama, iklan ini masuk di sela-sela Insta Story, saya pikir iklan yang masuk di sela-sela Insta Story tidak mungkin menipu. Sebab sudah sudah dikurasi dari pihak instagram. Tapi ternyata saya salah. Kedua, harga murah itu disebabkan oleh promo one day.
Pikiran pendek ini membuat saya langsung menghubungi nomor Whatsapp yang tertera, bertanya apakah kucingnya masih ada dan alamatnya. Sepanjang percakapan terlihat meyakinkan. Qadarullah, saya lihat alamat yang tercantum di bio Instagram itu di Wonosari, Yogyakarta. Sebab, masih di sekitar Yogyakarta maka saya dan suami sepakat untuk melihat dulu kondisi kucingnya. Setelah saya izin untuk mendatangi lokasi ke penjual, saya langsung berangkat. Perjalanan kurang lebih 45 menit.
Namun, sesampainya disana tidak ada Pet Shop. Saya bertanya ke orang di sekitar daerah itu. Tapi tidak ada yang tau kalau tetangganya ada yang jualan kucing. Kemudian saya chat ulang penjualnya, dia bilang toko sudah tutup. Padahal sudah jelas tidak ada toko di daerah situ dan jam buka yang tertera yang ada di akun instagram mulai dari jam 08:00-20:00. Sampai akhirnya saya menyadari bahwa saya terkena penipuan dan akhirnya pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, saya mulai cek melalui hashtag #adopsikucingimpor dan beberapa akun yang menggunakan keyword adopsi kucing impor bahkan saya juga menemukan akun pengaduan penipuan adopsi kucing impor. Ternyata, ada banyak sekali akun penipuan dengan modus adopsi kucing import.
Saya menyimpulkan beberapa ciri-cirinya; Pertama, foto kucing yang "dijual" pada akun kucing impor hampir sama cuma beda sudut foto. Kedua, bukti testimoni dan sertifikat kucing impor dipotret dengan kamera kulitas rendah (saya curiga ini hasil screenshot) ini membuat curiga.Â
Kenapa foto kucing yang "di jual" berkulitas bagus tetapi bukti testimony dan sertifikat kucing impor berkualitas rendah. Ketiga, tidak memiliki banyak komentar di feed instagram. Padahal kucing yang "di jual" terlihat sangat sehat, apalagi sudah memiliki followers jutaan. Dan lain sebagainya.
Saya harap pengalaman ini dapat menjadi pelajaran teman-teman pembaca untuk bisa lebih hati-hati dan kritis saat berbelanja secara online. Saya beruntung selamat tidak kehilangan uang Rp 700.000, meskipun harus mengeluarkan uang bensin dan tenaga untuk menuju lokasi.
